ANALISIS SISTEM PENANGANAN PASCAPANEN DURIAN DI KEBUN TAMORA, KECAMATAN BAROS, KABUPATEN SERANG

Main Article Content

Shabrina Nur Fadhilah
Adya Pranike Triswono
Nagita Aulia Al Islami
Vega Yoesepa Pamela
Fitria Riany Eris

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu buah hortikultura bernilai ekonomi tinggi dengan potensi besar untuk dikembangkan, terutama di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, yang dikenal sebagai salah satu pusat produksi durian lokal. Meskipun wilayah ini memiliki kondisi alam yang mendukung, pengelolaan pascapanen masih belum optimal, sehingga memengaruhi kualitas dan ketahanan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahapan serta teknik penanganan pascapanen durian yang diterapkan oleh Kebun Durian Tamora di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.  Pendekatan penelitian dilakukan melalui observasi langsung terhadap aktivitas budidaya dan pascapanen, wawancara mendalam menggunakan teknik open-ended, serta dokumentasi visual guna melengkapi data lapangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kebun tersebut menggabungkan metode organik dan konvensional dalam sistem budidaya, sementara proses pascapanen masih dilakukan secara manual dengan pendekatan tradisional. Temuan ini menyoroti perlunya peningkatan kapasitas teknis dan penyediaan sarana yang memadai untuk menunjang mutu dan daya saing durian lokal di pasaran.


Durian (Durio zibethinus Murr.) is one of the high economic value horticultural fruits with great potential to be developed, especially in Baros District, Serang Regency, which is known as one of the local durian production centers. Although this region has favorable natural conditions, post-harvest management is still not optimal, thus affecting the quality and durability of the fruit. This study aims to describe the stages and post-harvest handling techniques used by Tamora Durian Farm as an example of durian cultivation practices in the region. The research approach was conducted through direct observation of cultivation and post-harvest activities, in-depth interviews using open-ended techniques, and visual documentation to complement field data. Observations showed that the farm combines organic and conventional methods in the cultivation system, while post-harvest processes are still done manually using traditional approaches. These findings highlight the need for technical capacity building and provision of adequate facilities to support the quality and competitiveness of local durian in the market.

Article Details

Section

Articles