PENGARUH VARIASI SALINITAS TERHADAP TOLERANSI DAN DAYA ADAPTASI BAKTERI NITRIFIKASI SEBAGAI PROBIOTIK DALAM BUDIDAYA PERAIRAN
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi salinitas terhadap kelimpahan bakteri nitrifikasi sebagai probiotik. Bakteri nitrifikasi berperan penting dalam siklus nitrogen pada budidaya perairan, terutama dalam mengubah amonia menjadi nitrit dan nitrat yang lebih aman bagi lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan mengkultur bakteri nitrifikasi pada berbagai tingkat salinitas (10 ppt, 15 ppt, 20 ppt, dan 25 ppt) untuk melihat toleransi dan daya adaptasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri nitrifikasi tertinggi terdapat pada salinitas 25 ppt setelah adaptasi selama 24 jam. Uji ANOVA menggunakan satu arah dengan taraf signifikansi 5%, hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam kelimpahan bakteri pada setiap tingkat salinitas. Kesimpulannya, bakteri nitrifikasi memiliki toleransi dan daya adaptasi yang baik pada tingkat salinitas tinggi, dengan kelimpahan bakteri tertinggi pada 25 ppt, yang penting untuk aplikasi probiotik dalam budidaya perairan bersalinitas. Temuan ini menunjukkan pentingnya pengaturan salinitas dalam optimalisasi aplikasi probiotik pada budidaya air bersalinitas
This study aims to determine the effect of variations in salinity on the abundance of nitrifying bacteria as probiotics. Nitrifying bacteria play an important role in the nitrogen cycle in aquaculture, especially in converting ammonia into nitrites and nitrates which are safer for the environment. This research was carried out by culturing nitrifying bacteria at various salinity levels (10 ppt, 15 ppt, 20 ppt, and 25 ppt) to see their tolerance and adaptability. The results showed that the highest abundance of nitrifying bacteria was found at a salinity of 25 ppt after adaptation for 24 hours. The ANOVA test showed significant differences in bacterial abundance at each salinity level. In conclusion, nitrifying bacteria have good tolerance and adaptability at high salinity levels, with the highest bacterial abundance at 25 ppt, which is important for the application of probiotics in saline water cultivation.