MENGGALI PELUANG DAN TANTANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANDIKEK SELATAN LEWAT KOMODITAS PINANG EKSPOR
Main Article Content
Abstract
Tandikek Nagari Tandikek Selatan di Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam produksi pinang (Areca catechu). Komoditas ini telah menjadi sumber penghidupan utama masyarakat selama lebih dari sembilan tahun. Namun, meskipun volume produksi tinggi, masyarakat masih menghadapi kendala dalam proses pascapanen, distribusi, dan akses langsung ke pasar ekspor. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang bertujuan untuk menggali dinamika sosial-ekonomi di wilayah ini melalui pendekatan observasi dan wawancara. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun masyarakat belum menjual secara langsung ke pasar internasional, produk pinang mereka telah masuk dalam rantai ekspor global, terutama ke Cina. Tantangan utama yang dihadapi meliputi ketergantungan pada perantara, fluktuasi harga, serta minimnya fasilitas pengolahan dan penyimpanan. Mahasiswa KKN mendorong kesadaran masyarakat terhadap peluang pasar ekspor dan pentingnya penguatan kelembagaan lokal seperti koperasi. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta untuk mendukung pemberdayaan berkelanjutan dalam sektor pinang di Tandikek Selatan.
Kata Kunci: Pinang, Ekspor, Pemberdayaan Masyarakat, KKN, Tandikek Selatan.
ABSTRACT
Nagari Tandikek Selatan in Padang Pariaman Regency is one of the regions with high potential in areca nut (Areca catechu) production. This commodity has been the primary source of livelihood for the community for over nine years. Despite high production volumes, the local population still faces challenges in post-harvest handling, distribution, and access to export markets. A student community service (KKN) project by Universitas Negeri Padang was conducted to explore the socio-economic dynamics of the area using participatory observation and interviews. The findings show that although the community does not export directly, their products have already entered the global export chain, especially to China. Key issues include reliance on middlemen, price fluctuations, and a lack of adequate processing and storage facilities. The students helped raise awareness about export opportunities and the need for institutional strengthening such as farmer cooperatives. Collaboration among the government, academia, and the private sector is essential to support sustainable community empowerment in the areca nut sector of Tandikek Selatan.
Keywords: Areca nut, Export, Community Empowerment, Student Service, Tandikek Selatan.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. (2017). Warta Ekspor: Peluang ekspor gambir dan biji pinang (Edisi Mei 2017). Jakarta: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Khairunnas, K., Herlon, M., Ridho, Z., Yomahanda, G., & Hidayat, I. (2023). Analisis perkembangan posisi ekspor biji pinang Indonesia di pasar internasional. Jurnal Agribisnis, 25(2), 134–143.
Lestari, D., Suryani, R., & Ramadhani, N. (2022). Analisis pemberdayaan masyarakat dalam rantai ekspor pinang. AGRIBEST: Jurnal Agribisnis dan Agriberdasarkan Teknologi, 7(1), 45–55.
Marinda, S. A., Tain, A., & Mufriantie, F. (2024). Analisis daya saing ekspor pinang Indonesia di pasar India. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 10(2), 1912–1920.