EFEK SUPLEMENTASI KURKUMIN TERHADAP RESPON IMUN TUBUH: TINJAUAN LITERATUR

Abstract

Background: Curcumin is a phytochemical compound commonly found in turmeric, a widely available spice in Indonesia. It plays an important role in enhancing immune response by reducing inflammation and oxidative stress, which can impair the growth and function of the immune system. Curcumin also increases lysozyme and immunoglobulin activity to combat infections, enhances antioxidant activity, decreases pro-inflammatory cytokine levels, and increases anti-inflammatory cytokine levels. In addition, curcumin modulates the immune system by promoting the proliferation of B and T cells for adaptive immunity, increasing the population of CD4+ and CD8+ cells to fight infection, and stimulating the secretion of IL-10, an anti-inflammatory cytokine. However, curcumin should be administered in appropriate doses, as excessive intake may lead to pro-inflammatory effects.

Latar Belakang: Kurkumin merupakan senyawa fitokimia yang secara umum terdapat pada tanaman kunyit, salah satu rempah-rempah Indonesia yang mudah ditemukan. Kurkumin memiliki berbagai manfaat imunologis, seperti menurunkan peradangan dan stres oksidatif yang dapat menghambat pertumbuhan dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kurkumin meningkatkan aktivitas lisozim dan imunoglobulin untuk melawan infeksi, meningkatkan aktivitas antioksidan, menurunkan kadar sitokin proinflamasi, serta meningkatkan kadar sitokin antiinflamasi. Kurkumin juga berperan dalam modulasi sistem imun dengan cara meningkatkan proliferasi sel B dan T untuk kekebalan adaptif, serta meningkatkan jumlah sel CD4+ dan CD8+ dalam melawan infeksi. Selain itu, kurkumin meningkatkan sekresi IL-10, yaitu sitokin yang bersifat antiinflamasi. Meskipun demikian, dosis kurkumin harus diperhatikan karena penggunaan dalam dosis tinggi dapat menimbulkan efek proinflamasi.