HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN KEJADIAN HIPOTERMI PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DENGAN SPINAL ANESTESI DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE

Abstract

Hipotermi merupakan komplikasi umum pasca tindakan anestesi spinal, termasuk pada operasi sectio caesarea (SC). Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kejadian hipotermi adalah Indeks Massa Tubuh (IMT), karena jaringan lemak subkutan berperan penting dalam menjaga suhu tubuh. Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kejadian hipotermi pada pasien sectio caesarea dengan anestesi spinal di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel diambil secara purposif sebanyak 54 pasien yang menjalani SC dengan anestesi spinal. Data diperoleh dari rekam medis dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi p<0,05. Sebanyak 63% pasien mengalami hipotermi ringan pasca tindakan. Seluruh pasien dengan IMT kurus ringan mengalami hipotermi ringan, sedangkan pasien dengan IMT gemuk cenderung mempertahankan suhu tubuh normal. Dari hasil analisis diperoleh temuan bahwa IMT memiliki keterkaitan yang signifikan dengan hipotermi (p = 0,003). Terdapat hubungan bermakna antara IMT dan kejadian hipotermi pada pasien SC dengan anestesi spinal. IMT dapat digunakan sebagai indikator risiko hipotermi. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak dikontrolnya variabel lain seperti suhu ruangan, jenis cairan, dan durasi tindakan.