TIBHA' IJAB DAN SALBI DALAM PERSPEKTIF QUR'ANI: ANALISIS KOMPARATIF Q.S AL-KAHFI AYAT 18 DAN Q.S AN-NISA AYAT 108
Main Article Content
Abstract
Tulisan ini membahas konsep tibha’ dalam perspektif Qur’ani, yakni kecenderungan jiwa manusia terhadap kebaikan (ijab) dan keburukan (salbi), dengan fokus pada analisis komparatif terhadap Q.S. Al-Kahfi ayat 18 dan Q.S. An-Nisa ayat 108. Pemilihan kedua ayat ini didasarkan pada perbedaan tematik yang mencolok—Ashabul Kahfi sebagai simbol tibha’ ijab dan kaum munafik dalam An-Nisa sebagai representasi tibha’ salbi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, dengan analisis tematik dan komparatif untuk menggali kandungan makna batin dalam kedua ayat. Kajian ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya mengatur perilaku lahiriah, tetapi juga memperhatikan kecenderungan psikologis manusia. Selain nilai akademik yang memperkaya khazanah tafsir tematik, kajian ini juga memiliki daya tarik spiritual karena mengajak pembaca untuk merenungkan arah kecenderungan hati masing-masing. Dengan demikian, tibha’ menjadi aspek penting dalam pembentukan karakter dan pengambilan keputusan hidup menurut nilai-nilai ilahi.