ANALISIS UNSUR ETNOMATEMATIKA PADA MONUMEN PUPUTAN KLUNGKUNG

Main Article Content

Niluh Gresia Aurelia
Ni Made Rai Sabina Berlianti
Nyoman Widianti

Abstract

This research aims to identify and analyze the elements of ethnomathematics found in the Puputan Klungkung Monument, as well as to examine its application in mathematics education to enhance students' understanding of local culture. The monument was chosen as the research object due to its high historical and cultural value, featuring various architectural elements and ornaments that reflect the application of mathematical concepts, such as geometry and symmetry. The research method employed is exploratory with an ethnographic approach. The stages of the research include exploration of cultural elements, direct observation, documentation, and data analysis. The findings indicate that the Puputan Klungkung Monument contains various mathematical concepts, such as flat shapes (square, triangle, trapezium, ellipse, and octagon) and solid shapes (cube, rectangular prism, and cone). These elements not only reflect artistic beauty but also philosophical values related to Balinese culture. The application of an ethnomathematics approach based on the Puputan Klungkung Monument in mathematics education can increase students' awareness of the relevance of mathematics in everyday life and strengthen their cultural identity. Additionally, this approach has proven effective in enhancing student motivation and learning outcomes because the material is presented in an engaging and meaningful context. This study recommends integrating local cultural values into the education curriculum as a strategic step to preserve cultural heritage while improving the quality of mathematicsĀ education.


Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis unsur-unsur etnomatematika yang terdapat pada Monumen Puputan Klungkung, serta mengkaji penerapannya dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap budaya lokal. Monumen ini dipilih sebagai objek penelitian karena memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi, dengan berbagai elemen arsitektur dan ornamen yang mencerminkan penerapan konsep matematika, seperti geometri dan pola simetri. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif dengan pendekatan etnografi. Tahapan penelitian meliputi eksplorasi elemen budaya, observasi langsung, dokumentasi, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Monumen Puputan Klungkung mengandung berbagai konsep matematika, seperti bangun datar (persegi, segitiga, trapesium, elips, dan segi delapan) serta bangun ruang (kubus, balok, dan kerucut). Elemen-elemen ini tidak hanya mencerminkan keindahan artistik tetapi juga nilai filosofis yang berkaitan dengan budaya Bali. Penerapan pendekatan etnomatematika berbasis Monumen Puputan Klungkung dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kesadaran siswa akan relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari dan memperkuat identitas budaya mereka. Selain itu, pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena materi disajikan dalam konteks yang menarik dan bermakna. Penelitian ini merekomendasikan integrasi nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan sebagai langkah strategis untuk melestarikan warisan budaya sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

Article Details

Section

Articles