THE DYNAMICS OF BAHASA INDONESIA USAGE IN THE DIGITAL ERA: A QUALITATIVE STUDY THROUGH A SOCIOLINGUISTIC APPROACH
Main Article Content
Abstract
This study aims to examine the dynamics of Bahasa Indonesia usage in the digital era using a qualitative method and sociolinguistic approach. The problem addressed in this research is the shift in linguistic forms, functions, and norms of Bahasa Indonesia due to the rapid expansion of digital communication platforms, particularly among social media users. Data were collected through literature review involving 24 relevant sources focusing on sociolinguistics, digital communication, and language variation. The findings reveal that digital media have fostered the emergence of informal linguistic features such as abbreviations, slang, emojis, and code-mixing, which reflect both linguistic creativity and changing language behavior. However, these changes also pose a threat to linguistic norms and identity if not balanced with public awareness and inclusive language strategies. This study concludes that Bahasa Indonesia in the digital age stands at a critical intersection between adaptation and preservation, requiring collaborative efforts to maintain its role as a symbol of national identity in the face of globalized digital interaction.
Keywords: Bahasa Indonesia, digital era, sociolinguistics, social media, digital communication.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika penggunaan Bahasa Indonesia di era digital dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan sosiolinguistik. Permasalahan yang diangkat adalah pergeseran bentuk, fungsi, dan norma kebahasaan akibat pesatnya perkembangan platform komunikasi digital, khususnya di kalangan pengguna media sosial. Data dikumpulkan melalui studi pustaka yang melibatkan 24 sumber relevan yang membahas sosiolinguistik, komunikasi digital, dan variasi bahasa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa media digital telah mendorong munculnya ciri-ciri kebahasaan informal seperti singkatan, bahasa gaul, emoji, dan alih kode. Fenomena ini mencerminkan kreativitas linguistik sekaligus perubahan perilaku berbahasa. Namun, perubahan ini juga dapat mengancam norma dan identitas kebahasaan jika tidak diimbangi dengan kesadaran publik dan strategi bahasa yang inklusif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Bahasa Indonesia di era digital berada pada titik kritis antara adaptasi dan pelestarian, sehingga diperlukan upaya kolaboratif untuk menjaga peranannya sebagai simbol identitas nasional di tengah interaksi digital yang semakin mengglobal.
Kata kunci: Bahasa Indonesia, era digital, sosiolinguistik, media sosial, komunikasi digital.