REFLEKSI SEMANGAT KEPAHLAWANAN DALAM MENINGKATKAN NASIOLASIME GENERASI MILENIAL TERHADAP KRITIK KONSTRUKTIF PEMERINTAH ATAU KEBIJAKAN
Main Article Content
Abstract
Generasi milenial sebagai penggerak perubahan memainkan peran penting dalam mempertahankan dan mengembangkan nasionalisme. Akan tetapi, dalam era digital sekarang, semangat kepahlawanan sering kali menghadapi tantangan baru, terutama berkaitan dengan cara mereka merespon kritik konstruktif terhadap pemerintah atau kebijakan. Artikel ini menganalisis bagaimana refleksi semangat kepahlawanan bisa menjadi dasar yang kokoh untuk mengembangkan nasionalisme yang fleksibel di kalangan generasi milenial. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif, studi ini menekankan bahwa semangat kepahlawanan tidak hanya dipahami sebagai perjuangan fisik di medan pertempuran, tetapi juga keberanian untuk mengungkapkan aspirasi dan kritik dengan bijaksana, bertanggung jawab, serta dengan dasar data dan fakta. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai kepahlawanan, seperti integritas, keberanian intelektual, dan pengorbanan demi kemajuan bangsa, mendorong generasi milenial untuk ikut serta secara aktif dalam pembangunan melalui kritik yang konstruktif, bukan dengan merendahkan. Pengertian ini mendukung generasi milenial untuk memisahkan antara kritik yang negatif dan kritik positif yang ditujukan untuk perbaikan serta kemajuan. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan pendidikan dan sosialisasi yang sesuai agar semangat kepahlawanan dapat berfungsi sebagai katalis bagi generasi milenial dalam mengekspresikan kritik yang membangun sebagai bentuk nasionalisme yang dewasa dan berdaya.