HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN JUVENILE DELIQUENCY DI BEKASI
Main Article Content
Abstract
Juvenile deliquency merupakan bentuk perilaku atau tindakan yang
melanggar norma atau hukum yang dilakukan oleh individu yang masih
di bawah usia dewasa atau anak-anak, biasanya yang berusia antara 12
hingga 18 tahun. juvenile delinquency terbagi pada dua faktor yang
“terbuka” atau agresif secara fisik dan faktor “terselubung” atau
nonagresif/pelanggaran aturan. Agresi fisik (misalnya, menyerang
orang lain secara fisik dan menindas) dan pelanggaran aturan
nonagresif (misalnya, berbohong, mencuri tanpa konfrontasi, dan
vandalisme). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode korelasi. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatinya 1.
Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kepribadian
big five dan perilaku delinkuen remaja. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi kepribadian positif yang dimiliki remaja, maka semakin
rendah kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku delinkuen. 2.
Dimensi kepribadian agreeableness memiliki hubungan paling
signifikan dan moderat terhadap juvenile delinquency. Remaja yang
ramah, kooperatif, dan terbuka terhadap pengalaman baru cenderung
memiliki kemampuan lebih baik dalam menghindari pelanggaran norma
sosial.