HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN JUVENILE DELIQUENCY DI BEKASI

Main Article Content

Tunggal Prasetyo
Yuarini Wahyu Pertiwi
Yulia Fitriani

Abstract

Juvenile deliquency merupakan bentuk perilaku atau tindakan yang 
melanggar norma atau hukum yang dilakukan oleh individu yang masih 
di bawah usia dewasa atau anak-anak, biasanya yang berusia antara 12 
hingga 18 tahun. juvenile delinquency terbagi pada dua faktor yang 
“terbuka” atau agresif secara fisik dan faktor “terselubung” atau 
nonagresif/pelanggaran aturan. Agresi fisik (misalnya, menyerang 
orang lain secara fisik dan menindas) dan pelanggaran aturan 
nonagresif (misalnya, berbohong, mencuri tanpa konfrontasi, dan 
vandalisme). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif 
dengan metode korelasi. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatinya 1.
 Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kepribadian 
big five dan perilaku delinkuen remaja. Hal ini menunjukkan bahwa 
semakin tinggi kepribadian positif yang dimiliki remaja, maka semakin 
rendah kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku delinkuen. 2.
 Dimensi kepribadian agreeableness memiliki hubungan paling 
signifikan dan moderat terhadap juvenile delinquency. Remaja yang 
ramah, kooperatif, dan terbuka terhadap pengalaman baru cenderung 
memiliki kemampuan lebih baik dalam menghindari pelanggaran norma 
sosial. 

Article Details

Section

Articles

How to Cite

HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN JUVENILE DELIQUENCY DI BEKASI. (2025). Liberosis: Jurnal Psikologi Dan Bimbingan Konseling, 14(3), 111-120. https://ejournal.cahayailmubangsa.institute/index.php/liberosis/article/view/4151

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.