Vol. 18 No. 11 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Articles

POTENSI KEKUATAN MARITIM SEBAGAI PENGGERAK PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Hanum Rezky Melinda
Universitas Halu Oleo
Eliyanti Agus Mokodompit
Universitas Halu Oleo

Published 2025-06-12

Keywords

  • Kekuatan Maritim, Ekonomi Berkelanjutan, Blue Economy, Sulawesi Tenggara, Pembangunan Berkelanjutan

How to Cite

POTENSI KEKUATAN MARITIM SEBAGAI PENGGERAK PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA. (2025). Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 18(11), 31-40. https://doi.org/10.2324/gz2rzq86

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis potensi kekuatan maritim Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai penggerak pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui pendekatan multidimensional. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi library research dan teknik documentary analysis terhadap literatur sekunder yang relevan. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis dengan kerangka interpretive framework. Hasil penelitian menunjukkan Sulawesi Tenggara memiliki posisi geografis strategis sebagai bagian ALKI III dengan potensi maritim beragam yang belum optimal dimanfaatkan. Model pengembangan blue economy melalui kolaborasi adaptif pemerintah-masyarakat dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci transformasi potensi menjadi kekuatan ekonomi riil. Implementasi Penangkapan Ikan Terukur berbasis kuota dapat menjaga kelestarian sumber daya sambil meningkatkan kesejahteraan nelayan. Tantangan meliputi kompleksitas regulasi, keterbatasan infrastruktur, rendahnya kualitas SDM, dan degradasi lingkungan. Solusi strategis mencakup sinergi kebijakan, diversifikasi usaha berbasis potensi lokal, dan penerapan teknologi maritim modern untuk mendukung pencapaian SDGs dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

References

  1. Akapip, N. (2023). Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat dalam Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pariwisata Bahari Berkelanjutan di Negeri Hukurila, Kota Ambon. 18(1), 50–64.
  2. Asmar, Y., Apriyanto, I. N. P., Prakoso, L. Y., Taufik, R. M., Ansori, Parwata, I. N., Suseto, B., Priyanto, & Purwantoro, S. A. (2023). Kebijakan Poros Maritim Dunia Dihadapkan Dengan UU No.32 Tahun 2014 Dalam Rangka Mewujudkan ketahanan Nasional. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(8), 3305–3318.
  3. Chairil Effendy, Muhammad Rafi Darajati, & Annisa Dina Amalia. (2024). Development Of Maritime Culture In Supporting Optimization Of Blue Economy Potentia In West Kalimantan. Asian Journal of Management Entrepreneurship and Social Science, 04(01), 292–321.
  4. Herbanu, R. P., & Soediantono, D. (2018). Industri Pertahanan Indonesia Dalam Membangun Kekuatan Maritim Nasional. Journal of Industrial Engineering & Management Research, 3(4), 26–31. https://jiemar.org/index.php/jiemar/article/download/304/224
  5. Ilham, D., Anjelli, S., & Ratnawati, E. (2024). Implementasi Metode WordWall dalam Kajian Sosial Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia. 1, 1–7.
  6. Laheng, S., Putri, D. U., Darmawati, D., Putri, I. W., Adli, A., & Aliyas, A. (2022). Penyuluhan Potensi Komoditas Perikanan Kabupaten Tolitoli Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Siswa SMA Negeri 2 Tolitoli. Jurnal Cendekia Mengabdi Berinovasi Dan Berkarya, 1(1), 1. https://doi.org/10.56630/jenaka.v1i1.223
  7. Nasir, A., Nurjana, Shah, K., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Pendekatan Fenomenologi Dalam Penelitian Kualitatif 1. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(5), 4445–4451. https://j-innovative.org/index.php/Innovative%0APendekatan
  8. Phelan, A., Ruhanen, L., & Mair, J. (2020). Ecosystem services approach for community-based ecotourism: towards an equitable and sustainable blue economy. Journal of Sustainable Tourism, 28(10), 1665–1685. https://doi.org/10.1080/09669582.2020.1747475
  9. Rasyid, S. B. A. B. D., Purnomo, E. P., Salsabila, L., & Fathani, A. T. (2022). Discurse Analysis of Online News on Green Economy an Blue Economy for Sustainable Development: The Case in Indonesia. Fronteiras, 11(1), 165–180. https://doi.org/10.21664/2238-8869.2022v11i1.p165-180
  10. Rhodora V. Azanza, Sanchez-Escalona, K., & Largo, D. B. (2022). A Sustainable and Inclusive Blue Economy for the Philippine Archipelago. Transactions of the National Academy of Science and Technology, 44(2022), 1–11. https://doi.org/10.57043/transnastphl.2022.2564
  11. Risamasu, M. (2023). Interkoneksitas Ekoteologi Kepala Jambu Dan Peran Perempuan Adat Suku Asli Karimun Untuk Pembangunan Berkelanjutan Di Wilayah Pesisir. 2227–2256.
  12. Supriyadi, S., Afrisal, M., Situmorang, R. P., Mau, K. T. B., Widodo, A., Isdianto, A., & Puspitasari, I. D. (2023). Local and Migrant Fishermen Marine Cultures in the Atapupu Coastal Area in Supporting the Blue Economy in Maritime Security. Jurnal Pertahanan: Media Informasi Ttg Kajian & Strategi Pertahanan Yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity, 9(1), 131. https://doi.org/10.33172/jp.v9i1.1864
  13. Trenggono, S. W. (2023). Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Untuk Keberlanjutan Sumber Daya Perikanan Di Indonesia. Jurnal Kelautan Dan Perikanan Terapan (JKPT), 1, 1. https://doi.org/10.15578/jkpt.v1i0.12057