ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN (STUDI KASUS PT KIMIA FARMA TBK)

Abstract

Abstract

          Ethics in financial accounting practices play a vital role in ensuring the accuracy of financial reports while building public trust. This study examines the importance of accounting ethics through a case study of PT Kimia Farma Tbk, which once experienced problems related to revenue recognition that was not in accordance with Financial Accounting Standards (SAK). A qualitative approach with a case study method was applied, including analysis of financial statements for the period 2018–2022, interviews with the company's internal accountants, and a review of supporting literature. The research findings show that the company recorded revenue early (premature recognition) in order to show a better-looking performance, which is contrary to the principles of prudence and objectivity as regulated by the Indonesian Institute of Accountants (IAI, 2020). Pressure from management to achieve profit targets was identified as the main factor driving the practice, consistent with Jones' (2019) findings regarding conflicts of interest as a cause of ethical violations. This study suggests the need to strengthen ethical culture in companies, routine ethics training, and the implementation of a whistleblowing system as recommended by Mintz (2018) as a preventive measure against financial statement manipulation. The implications of this study emphasize the importance of integrating ethical values ​​into corporate governance to maintain the integrity of financial data and maintain stakeholder trust.

Keywords: Accounting ethics, financial statements, PT Kimia Farma Tbk, revenue manipulation, corporate governance.

Abstrak

          Etika dalam praktik akuntansi keuangan memiliki peran vital dalam memastikan keakuratan laporan keuangan sekaligus membangun kepercayaan masyarakat. Penelitian ini mengkaji pentingnya etika akuntansi melalui studi kasus PT Kimia Farma Tbk, yang pernah mengalami masalah terkait pengakuan pendapatan yang tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus diterapkan, meliputi analisis laporan keuangan periode 2018–2022, wawancara dengan akuntan internal perusahaan, serta telaah literatur pendukung. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perusahaan melakukan pencatatan pendapatan lebih awal (premature recognition) guna menampilkan performa yang tampak lebih baik, yang bertentangan dengan prinsip kehati-hatian dan objektivitas sebagaimana diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2020). Tekanan dari manajemen untuk mencapai target laba diidentifikasi sebagai faktor utama yang mendorong praktik tersebut, konsisten dengan temuan Jones (2019) mengenai konflik kepentingan sebagai penyebab pelanggaran etika. Penelitian ini menyarankan perlunya penguatan budaya etika dalam perusahaan, pelatihan etika secara rutin, serta penerapan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing) sebagaimana direkomendasikan oleh Mintz (2018) sebagai langkah pencegahan terhadap manipulasi laporan keuangan. Implikasi dari studi ini menegaskan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai etika ke dalam tata kelola perusahaan untuk mempertahankan integritas data keuangan serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan.

Kata kunci: Etika akuntansi, laporan keuangan, PT Kimia Farma Tbk, a, tata kelola perusahaan.