ANALISA PELUANG DAN ANCAMAN PERDAGANGAN EKSPOR PRODUK PERIKANAN (IKAN TUNA) STUDI KASUS PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN JEPANG

Main Article Content

Nabila Damayanti Putri
Daspar Daspar

Abstract

Perdagangan internasional sektor perikanan, khususnya ikan tuna, memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Jepang, sebagai salah satu pasar utama tuna dunia, menawarkan peluang signifikan bagi ekspor Indonesia. Pada tahun 2023, ekspor ikan tuna peringkat A dari Maluku ke Jepang mencapai 616 ton dengan nilai USD 5,2 juta, meningkat dari 510 ton senilai USD 3,2 juta pada tahun sebelumnya. Selain itu, pada Agustus 2023, Indonesia berhasil mengekspor 140,4 ton ikan tuna segar dari Biak ke Jepang. Keberhasilan ini didukung oleh peningkatan infrastruktur dan efisiensi logistik. Lebih lanjut, pada Januari 2024, Indonesia dan Jepang sepakat untuk menghapuskan tarif ekspor untuk empat pos tarif produk olahan tuna, termasuk tuna kaleng dan katsuobushi, yang sebelumnya dikenakan tarif 9,6%. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar Jepang. Namun, tantangan seperti persaingan dengan negara pemasok lain dan persyaratan teknis yang ketat tetap menjadi hambatan.


 


     International trade in fisheries, particularly tuna, plays an important role in Indonesia's economy. Japan, as one of the world's major tuna markets, offers significant opportunities for Indonesian exports. In 2023, exports of A-ranked tuna from Maluku to Japan reached 616 tons with a value of USD 5.2 million, up from 510 tons worth USD 3.2 million in the previous year. In addition, in August 2023, Indonesia successfully exported 140.4 tons of fresh tuna from Biak to Japan. This success was supported by improved infrastructure and logistical efficiency. Furthermore, in January 2024, Indonesia and Japan agreed to eliminate export tariffs for four tariff posts on processed tuna products, including canned tuna and katsuobushi, which were previously subject to a 9.6% tariff. This agreement is expected to increase the competitiveness of Indonesian fishery products in the Japanese market. However, challenges such as competition with other supplying countries and strict technical requirements remain.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section

Articles

Author Biographies

Nabila Damayanti Putri, Universitas Pelita Bangsa

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pelita Bangsa

Daspar Daspar, Universitas Pelita Bangsa

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pelita Bangsa

How to Cite

ANALISA PELUANG DAN ANCAMAN PERDAGANGAN EKSPOR PRODUK PERIKANAN (IKAN TUNA) STUDI KASUS PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN JEPANG. (2025). Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 22(7), 171-180. https://doi.org/10.2324/ax48br47

References

ANTARA. (2023, Januari 12). BP2MHKP: 616 ton tuna terbaik Maluku diekspor ke Jepang selama 2023.https://www.antaranews.com/berita/3933147/bp2mhkp-616-ton-tuna-terbaik-maluku-diekspor-ke-jepang-selama-2023

Antara News. (2023, Oktober 23). Pameran Perdagangan Jepang: Tuna Indonesia Diminati Pasar Global.https://www.antaranews.com/berita/1035776/index.html

World Trade Organization (WTO). (2021). Trade in Fish and Fisheries Products. https://www.wto.org/english/res_e/res_e.htm

Antara News. (2023, Oktober 23). Pameran Perdagangan Jepang: Tuna Indonesia Diminati Pasar Global. https://www.antaranews.com/berita/1035776/index.html

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (2023). Statistik Perikanan Indonesia 2023. https://www.kkp.go.id

Sutawijaya, A., & Zulfahmi. (2010). Pengaruh Ekspor Kopi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1980- 2006. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 6(1), 14–27.

Devi Andriyani, I. (2019). Kointegrasi Inflasi , Ekspor Minyak Kelapa Sawit Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Ekonomika Indonesia, VIII(01), 8–18.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.