Perancangan City Branding Kota Batam Dalam Upaya Membangun IdentitasSebagai Creative Industrial City
Main Article Content
Abstract
City Branding adalah upaya yang dilakukan kota secara terus-menerus untuk membangun citra positif dan positioning lebih dekat terhadap khalayak sasaran. Sebagai alat komunikasi yang sangat jelas antara kota, masyarakat dan pemerintahannya. Seperti apakah kota, apa saja yang dimilikinya, mengapa kota tersebut harus mendapatkan perhatian, potensi-potensi yang dapat digali sehingga penduduk kota dapat manfaat dalam prosesnya. Kota Batam merupakan kota dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Tahun 1970 memulai program perkembangan dan memajukan daerah dengan dukungan dan kebijakan pemerintah sehingga bertransformasi menjadi sebuah daerah industri. Semenjak program tersebut investor mulai berdatangan dan menggerakkan perekonomian Batam. Pada saat ini Kota Batam sudah mampu mengeksistensikan diri dalam bidang Industri Kreatif sebagai wadah perekonomian masyarakat. Strategi kreatif perancangan menempatkan visual sebagai konsep yang dikomunikasikan kepada masyarakat. Industri Kreatif dengan gaya desain digital yang berkarakteristik visual lokal Budaya Melayu. Metode penciptaan yang digunakan adalah Design Thinking. Metode ini digunakan sebagai acuan dalam Practical Based Design Research yang berpusat pada kebutuhan manusia-human centered”, dikenal dengan “Metode Design Thinking Brown”. Kemudian Design Thinking juga mengalami pengembangan yang dapat dikenal sebagai pendekatan model five steps design thinking dengan penjabaran Lima tahapan yang mengkaji mengenai kebutuhan khalayak sasaran hingga dihasilkan sebuah bentuk media city branding yang kuat dengan citra kota yang dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu penguatan logo dengan unsur visual yang memiliki budaya kearifan lokal. Dipublikasikan melalui event Pameran Karya City Branding Kota Batam Sebagai Creative Industrial City.