PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA GEMPOLKLUTUK KECAMATAN TARIK SIDOARJO TENTANG MONEY POLITIC PADA PILKADA 2024
Main Article Content
Abstract
Praktik politik uang (money politic) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan salah satu fenomena yang secara nyata mencederai nilai-nilai demokrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perspektif masyarakat terhadap praktik money politic dalam Pilkada 2024 di Desa Gempolklutuk, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam terhadap sejumlah informan dari berbagai latar belakang sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik money politic di desa tersebut telah mengalami proses normalisasi dan diterima oleh sebagian masyarakat sebagai hal yang wajar. Dengan menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, ditemukan bahwa persepsi terhadap money politic terbentuk melalui tiga tahapan dialektika sosial: eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Faktor ekonomi, rendahnya pendidikan politik, budaya politik lokal, serta lemahnya pengawasan pemilu turut memperkuat konstruksi sosial tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa money politic telah menjadi realitas sosial yang direproduksi secara kolektif, sehingga menantang upaya penegakan demokrasi yang sehat. Temuan ini menjadi penting untuk merumuskan strategi pencegahan yang lebih kontekstual melalui pendekatan pendidikan politik dan pemberdayaan masyarakat.
Kata kunci: Perspektif, masyarakat, politik uang, pilkada.