UMKM di Balikpapan menghadapi ancaman keamanan siber yang meningkat seiring adopsi teknologi digital dalam operasional mereka. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan tingkat risiko siber yang dihadapi oleh UMKM serta menyusun strategi mitigasi berdasarkan Kerangka Keamanan Siber Nasional (KKSN) yang dikeluarkan oleh BSSN. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Analisis risiko dilakukan menggunakan model OCTAVE Allegro yang memungkinkan identifikasi aset penting, ancaman potensial, kerentanan, serta dampak terhadap organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM belum memiliki kebijakan keamanan siber yang memadai, rentan terhadap serangan phishing, malware, dan kekurangan dalam backup data. Strategi mitigasi yang diusulkan mencakup peningkatan literasi digital, penguatan proteksi teknis dasar, dan pembentukan SOP keamanan siber sesuai dengan lima pilar utama dalam KKSN: identifikasi, proteksi, deteksi, respons, dan pemulihan. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi pengembangan kebijakan keamanan siber berbasis komunitas dan pemangku kepentingan lokal.
You may also start an advanced similarity search for this article.