HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN, BEBAN KERJA MENTAL, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA (STUDI DI PT. PETROKIMIA GRESIK)

Abstract

This study aims to analyze the relationship between leadership style, mental workload, and job satisfaction with work stress among workers in the Occupational Safety Division of the Occupational Health and Safety Department at PT Petrokimia Gresik. This research employed a quantitative approach with a cross-sectional design. The sample consisted of 34 respondents, representing the total population of safety workers, including both organic and non-organic employees. Data were collected through questionnaires based on the Path-Goal Leadership Theory to assess leadership style, NASA-TLX to evaluate mental workload, and a questionnaire developed by Tania (2013) to measure job satisfaction. The data were analyzed using the Spearman rho statistical test. The findings revealed that the majority of respondents experienced a very low level of work stress (47.1%), perceived a dominant participative leadership style (35.3%), experienced a very high level of mental workload (47.1%), and reported a very high level of job satisfaction (58.8%). The analysis showed no significant relationship between leadership style and work stress, nor between mental workload and work stress. However, a highly significant relationship was found between job satisfaction and work stress. In conclusion, there is a strong negative correlation between job satisfaction and work stress, indicating that the higher the job satisfaction, the lower the level of work stress. Therefore, routine evaluations of job satisfaction are necessary to maintain optimal working conditions, as it is directly associated with the level of work stress experienced by employees.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan gaya kepemimpinan, beban kerja mental, dan kepuasan kerja dengan stres kerja pada pekerja bagian Keselamatan Kerja Departemen K3 PT Petrokimia Gresik. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 34 responden yang merupakan total populasi dari pekerja bagian keselamatan kerja, baik tenaga kerja organik maupun non organik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berdasarkan Teori Gaya Kepemimpinan Path Goal untuk mengukur gaya kepemimpinan, NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental, dan kuesioner yang dikembangkan oleh Tania (2013) untuk mengukur kepuasan kerja. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Spearman rho. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres kerja yang dialami oleh mayoritas responden adalah sangat rendah (47,1%), gaya kepemimpinan yang dominan dirasakan oleh responden adalah gaya kepemimpinan partisipatif (35,3%), beban kerja mental yang dominan dirasakan oleh responden adalah sangat tinggi (47,1%), dan tingkat kepuasan kerja yang dominan dirasakan oleh responden dalam kategori sangat puas (58,8%). Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan stres kerja, dan beban kerja mental dengan stres kerja. Namun, terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan stres kerja. Kesimpulannya, terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan stres kerja. Hubungan yang dihasilkan dari kedua variabel adalah negatif kuat yang berarti semakin tinggi kepuasan kerja, maka akan semakin rendah tingkat stres kerja. Diperlukan adanya evaluasi rutin terhadap kepuasan kerja pada pekerja untuk memastikan tetap dalam kondisi yang optimal, karena berhubungan langsung dengan tingkat stres kerja pada pekerja terkait.