PENGARUH ICE CUBES THERAPY TERHADAP SKALA HAUS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSU DIPONEGORO DUA SATU KLATEN

Abstract

Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisis sering mengalami rasa haus yang intens akibat pembatasan asupan cairan. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakpatuhan terhadap pembatasan cairan, berujung pada kelebihan volume cairan, edema, dan peningkatan risiko komplikasi kardiovaskular. Ice Cubes Therapy merupakan intervensi keperawatan non-farmakologis yang potensial untuk mengurangi rasa haus pada populasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Ice Cubes Therapy terhadap skala haus pasien GGK yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design digunakan. Sampel terdiri dari 26 pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSU Diponegoro Dua Satu Klaten, dipilih melalui purposive sampling. Skala haus diukur menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) sebelum dan sesudah intervensi Ice Cubes Therapy (pemberian 5 es batu berukuran 10 ml selama 7 menit). Data dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon. Sebelum intervensi, mayoritas responden (73.1%) mengalami haus sedang, dan 19.2% mengalami haus berat. Setelah intervensi, sebagian besar responden (84.6%) menunjukkan haus ringan, dan tidak ada yang mengalami haus berat. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan pada skala haus sebelum dan sesudah pemberian Ice Cubes Therapy (p-value = 0.000). Ice Cubes Therapy efektif dalam mengurangi skala haus pada pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis. Intervensi ini direkomendasikan sebagai strategi manajemen rasa haus yang sederhana dan efektif.