Vol. 19 No. 5 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Articles

DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT: PERSPEKTIF TEORI FRAUD HEXAGON PADA PERUSAHAAN INFRASTRUKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2018-2022

Olga Sanhessita
Universitas Brawijaya
Virginia Nur Rahmanti
Universitas Brawijaya

Published 2025-06-17

Keywords

  • Fraud hexagon,
  • Fraudulent Financial Statement,
  • Perusahaan infrastruktur

How to Cite

DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT: PERSPEKTIF TEORI FRAUD HEXAGON PADA PERUSAHAAN INFRASTRUKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2018-2022. (2025). Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 19(5), 31-40. https://doi.org/10.2324/7w1pgg71

Abstract

Fraudulent Financial Statement memiliki tingkat kejadian rendah dibandingkan dengan penggelapan aset dan korupsi, namun memiliki dampak kerugian median yang signifikan, menunjukkan potensi konsekuensi keuangan serius meskipun frekuensinya terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan teori fraud hexagon (stimulus, kesempatan, rasionalisasi, kapabilitas, ego, dan kolusi) terhadap Fraudulent Financial Statement. Data yang digunakan adalah data sekunder dari perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018-2022. Sampel penelitian terdiri dari 45 perusahaan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis dilakukan menggunakan regresi logistik biner dengan perangkat lunak EViews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kapabilitas, yang diukur dari pergantian susunan direksi, berpengaruh positif signifikan terhadap Fraudulent Financial Statement. Sebaliknya, komponen rasionalisasi, yang diukur dari Total Accruals to Total Assets (TATA), dan komponen kolusi, yang diukur dari koneksi politik, berpengaruh negatif signifikan. Komponen lain, seperti stimulus yang diukur dari target keuangan, kesempatan yang diukur dari ineffective monitoring, dan ego yang diukur dari CEO duality, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Fraudulent Financial Statement.

References

  1. A.C.F.E. (2022). Occupational Fraud 2022: A Report to the Nations.
  2. Aviantara, R. (2021). The Association Between Fraud Hexagon and Government’s Fraudulent Financial Report. Asia Pacific Fraud Journal, 6(1), 26. https://doi.org/10.21532/apfjournal.v6i1.192
  3. Bertrand, M., Kramarz, F., Schoar, A., & Thesmar, D. (2018). The Cost of Political Connections*. Review of Finance, 22(3), 849–876. https://doi.org/10.1093/rof/rfy008
  4. Cressey, D. R. (1953). Other people’s money: A study in the social psychology of embezzlement. Free Press.
  5. Crowe, H. (2011). Putting the Freud in Fraud: Why the Fraud Triangle is Not Enough.
  6. Dechow, P. M., GE, W., Larson, C. R., & Sloan, R. G. (2011). Predicting Material Accounting Misstatements. Contemporary Accounting Research, 28(1), 17–82. https://doi.org/10.1111/j.1911-3846.2010.01041.x
  7. Donaldson, L., & Davis, J. H. (1991). Stewardship Theory or Agency Theory: CEO Governance and Shareholder Returns. Australian Journal of Management, 16(1), 49–64. https://doi.org/10.1177/031289629101600103
  8. Handoko, B. L. (2021). Fraud Hexagon dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Kajian Akuntansi, 5(2), 176–192.
  9. Hartanto, R. (2023). Pengaruh Political Connections dan Foreign Ownership terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Perbankan di Indonesia. Owner, 7(3), 2141–2149. https://doi.org/10.33395/owner.v7i3.1555
  10. Imtikhani, L., & Sukirman. (2021). Determinan Fraudulent Financial Statement Melalui Perspektif Fraud Hexagon Theory Pada Perusahaan Pertambangan. Jurnal Akuntansi Bisnis, 19(1), 96–113.
  11. Jannah, M. V, Andreas, & Rasuli, M. (2021). Pendekatan Vousinas Fraud Hexagon Model dalam Mendeteksi Kecurangan Pelaporan Keuangan. Studi Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 4(1), 1–16. https://doi.org/10.21632/saki.4.1.1-16
  12. Khamainy, A. H., Amalia, M. M., Cakranegara, P. A., & Indrawati, A. (2022). Financial Statement Fraud: The Predictive Relevance of Fraud Hexagon Theory. Journal of Accounting and Strategic Finance, 5(1), 110–133. https://doi.org/10.33005/jasf.v5i1.249
  13. Kim, D. S., & Lee, S.-H. (2023). Board political connections and financial fraud: The case of business groups in South Korea. Asia Pacific Journal of Management. https://doi.org/10.1007/s10490-023-09902-8
  14. Kirana, M., Toni, N., Afiezan, A., & Simorangkir, E. N. (2023). Apakah Teori Kecurangan Hexagon Efektif Mencegah Manipulasi Laporan Keuangan BUMN? Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 14(1). https://doi.org/10.21776/ub.jamal.2023.14.1.06
  15. Kusumosari, L., & Solikhah, B. (2021). Analisis Kecurangan Laporan Keuangan Melalui Fraud Hexagon Theory. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, 4(3), 753–767. https://doi.org/10.32670/fairvalue.v4i3.735
  16. Lastanti, H. S., Murwaningsari, E., & Umar, H. (2022). The Effect of Hexagon Fraud on Fraud Financial Statements with Governance and Culture as Moderating Variables. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 22, 143–156. https://doi.org/10.25105/mraai.v22i1.13533
  17. Lestari, M. I., & Henny, D. (2019). Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap Fraudulent Financial Statements Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017. Jurnal Akuntansi Trisakti, 6(1), 141–156. https://doi.org/10.25105/jat.v6i1.5274
  18. Locatelli, G., Mariani, G., Sainati, T., & Greco, M. (2017). Corruption in public projects and megaprojects: There is an elephant in the room! International Journal of Project Management, 35(3), 252–268. https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2016.09.010
  19. Maryani, N., Natita, K. R., Rudiana, & Herawati, T. (2022). Fraud Hexagon Elements as a Determination of Fraudulent Financial Reporting in Financial Sector Services. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 5(1), 4300–4314. https://doi.org/https://doi.org/10.33258/birci.v5i1.4136
  20. Murtanto, M., & Sandra, D. (2019). Pengaruh Fraud Diamond dalam Mendeteksi Tingkat Accounting Irregularities dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderating. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 19(2), 209–226. https://doi.org/10.25105/mraai.v19i2.5320
  21. Nindito, M. (2018). Financial Statement Fraud: Perspective of the Pentagon Fraud Model in Indonesia. Academy of Accounting and Financial Studies Journal , 2(3), 1–9.
  22. Noble, M. R. (2019). Fraud diamond analysis in detecting financial statement fraud. The Indonesian Accounting Review, 9(2), 121–132. https://doi.org/10.14414/tiar.v9i2.1632
  23. Rianggi, F., & Novita. (2023). Fraud Hexagon dan Fraudulent Financial Statement dengan Pendekatan Beneish M-Score Model. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 21(2), 69–83. https://doi.org/10.19184/jauj.v21i2.38089
  24. Riantika, R. L. (2021). Anti Fraud dan Whistleblowing Intention: Peran Intensitas Moral dan Pengambilan Keputusan Etis. AFRE (Accounting and Financial Review), 4(1), 95–106. https://doi.org/10.26905/afr.v4i1.5957
  25. Rizky, N., Indrijawati, A., & Purisamya, A. J. (2024). Analisis Financial Statement Fraud dengan Pendekatan Vousinas Hexagon Fraud Theory. Akrual: Jurnal Bisnis & Akuntansi Kontemporer, 17(01), 62–81. https://doi.org/10.26487/akrual.v17i01.28407
  26. Safitri, K., & Aprilia, I. (2023). BEI Panggil Waskita dan Wijaya Karya Terkaitg Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan. Kompas.com. https://money.kompas.com/read/2023/06/07/162659626/bei-panggil-waskita-dan-wijaya-karya-terkait-dugaan-manipulasi-laporan
  27. Setyono, D., Hariyanto, E., Wahyuni, S., & Pratama, C. B. (2023). Penggunaan Fraud Hexagon dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan. Owner : Riset & Jurnal Akuntansi, 7(2), 1036–1048. https://doi.org/10.33395/owner.v7i2.1325
  28. Sholikatun, R., & Makaryanawati, M. (2023). Determinan Kecurangan Laporan Keuangan (Perspektif Fraud Hexagon Theory). EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 7(3), 328–350. https://doi.org/10.24034/j25485024.y2023.v7.i3.5484
  29. Siregar, A., & Murwaningsari, E. (2022). Pengaruh Dimensi Fraud Hexagon Terhadap Financial Statement Fraud. Jurnal Kajian Akuntansi, 6(2), 211–228.
  30. Situngkir, N. C., & Triyanto, D. N. (2020). Detecting Fraudulent Financial Reporting Using Fraud Score Model and Fraud Pentagon Theory : Empirical Study of Companies Listed in the LQ 45 Index. The Indonesian Journal of Accounting Research, 23(03). https://doi.org/10.33312/ijar.486
  31. Skousen, C. J., Smith, K. R., & Wright, C. J. (2009). Detecting and predicting financial statement fraud: The effectiveness of the fraud triangle and SAS No. 99 (pp. 53–81). https://doi.org/10.1108/S1569-3732(2009)0000013005
  32. Tihanyi, L., Aguilera, R. V., Heugens, P., van Essen, M., Sauerwald, S., Duran, P., & Turturea, R. (2019). State Ownership and Political Connections. Journal of Management, 45(6), 2293–2321. https://doi.org/10.1177/0149206318822113
  33. Utami, E. R., & Pusparini, N. O. (2019). The Analysis Of Fraud Pentagon Theory And Financial Distress For Detecting Fraudulent Financial Reporting In Banking Sector In Indonesia (Empirical Study Of Listed Banking Companies On Indonesia Stock Exchange In 2012-2017). Proceedings of the 5th International Conference on Accounting and Finance (ICAF 2019). https://doi.org/10.2991/icaf-19.2019.10
  34. Vousinas, G. L. (2019). Advancing theory of fraud: the S.C.O.R.E. Journal of Financial Crime, 26(1), 372–381. https://doi.org/10.1108/JFC-12-2017-0128
  35. Wibowo, F. X. P. W. (2023). Statistika Bisnis dan Ekonomi dengan SPSS 25. Penerbit Salemba.
  36. Wicaksono, A., & Suryandari, D. (2021). The Analysis of Fraudulent Financial Reports Through Fraud Hexagon on Public Mining Companies. Accounting Analysis Journal, 10(3), 220–228.
  37. Wijaya, R. (2019). Analisis Perkembangan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) untuk Mengukur Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen, 9(1), 40. https://doi.org/10.32502/jimn.v9i1.2115
  38. Wolfe, D., & Hermanson, D. (2004). The Fraud Diamond: Considering the Four Elements of Fraud. The CPA Journal, 74(12), 38–42.