ANALISIS STRATEGI OPTIMALISASI RETRIBUSI DAERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI ERA DIGITALISASI DI WILAYAH JAWA TIMUR

Abstract

This study aims to analyze the optimization strategy of local retribution to increase local revenue in the digitalization era, with a focus on the East Java region. The main issue raised is the low contribution of local user charges to local revenue, despite their considerable potential. Different from previous research that focuses more on administrative aspects or compliance of levy payers, this study emphasizes the integration of digital technology and regional policy innovation as key strategies in optimizing levy revenue. The motivation for this study is based on the importance of regional fiscal independence in supporting sustainable development and public services. The methodology used is a qualitative-descriptive approach with documentation studies and secondary data analysis from local government reports. The results show that the utilization of digitalization of retribution services, transparency of the collection system, and synergy between local agencies are the main factors that can encourage an increase in the effectiveness of local retribution. The policy implication of this research leads to the need for regulations that support digitalized levy system, capacity building of levy collection apparatus, and strengthening of technology-based monitoring system in order to create a competitive and sustainable local revenue system at the local level.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi optimalisasi retribusi daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di era digitalisasi, dengan fokus pada wilayah Jawa Timur. Masalah utama yang diangkat adalah rendahnya kontribusi retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah, meskipun potensi penerimaannya cukup besar. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang lebih menitikberatkan pada aspek administrasi atau kepatuhan wajib retribusi, studi ini menekankan integrasi teknologi digital dan inovasi kebijakan daerah sebagai strategi kunci dalam optimalisasi penerimaan retribusi. Motivasi penelitian ini didasari oleh pentingnya kemandirian fiskal daerah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelayanan publik. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengan studi dokumentasi dan analisis data sekunder dari laporan pemerintah daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan digitalisasi layanan retribusi, transparansi sistem pemungutan, serta sinergi antarinstansi daerah merupakan faktor utama yang dapat mendorong peningkatan efektivitas retribusi daerah. Implikasi kebijakan dari penelitian ini mengarah pada perlunya regulasi yang mendukung sistem retribusi berbasis digital, peningkatan kapasitas aparatur pemungut retribusi, serta penguatan sistem pengawasan berbasis teknologi guna menciptakan sistem Pendapatan Asli Daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan di tingkat daerah.