TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI LISAN MASYARAKAT BADUY
Main Article Content
Abstract
Masyarakat Baduy merupakan Masyarakat adat yang terletak di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Mereka dikenal sebagai kelompok etnis yang masih mempertahankan gaya hidup tradisional dan menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur dalam keseharian. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat baduy adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berinteraksi dengan masyarakat luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, meskipun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Masyarakat baduy tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja. Tradisi lisan ini menjadi salah satu elemen terpenting dalam sistem budaya masyarakat Baduy. Tradisi lisan Baduy tidak hanya merekam pandangan hidup dan norma sosial, tetapi juga berfungsi sebagai media transmisi nilai-nilai yang menjaga kesinambungan identitas kolektif mereka. tradisi lisan tidak sekadar dipahami sebagai bentuk komunikasi verbal, tetapi sebagai medium utama untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, norma, dan sejarah leluhur dari generasi ke generasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji transformasi nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi lisan masyarakat Baduy. Seiring berjalannya waktu, nilai-nilai tersebut mengalami perubahan akibat interaksi dengan dunia luar, modernisasi, dan dinamika sosial yang terus berkembang. Dengan menggunakan metode historis, Data yang diperoleh melalui studi pustaka dan telaah terhadap dokumentasi kebudayaan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian nilai mengalami penyesuaian bentuk, esensi kearifan lokal dalam tradisi lisan Baduy tetap dijaga sebagai bagian dari identitas dan ketahanan budaya mereka.
Kata Kunci: Suku Baduy, Kearifan lokal, Tradisi Lisan
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Abduh, M., Ma’arif, A. S., Ari, D., Nurmalawati, N. N., & Unaedi, R. (2023). Implementasi gaya hidup berkelanjutan masyarakat Suku Baduy Banten. Jurnal Citizenship Virtues, 3(2), 607–614.
Dwiyanti, A., & Supriatna, E. (2025). PEMERTAHANAN BAHASA BADUY SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA. 10.
Fitri, M. R. (2023). KESELARASAN KEHIDUPAN MASYARAKAT BADUY UNTUK PENCAPAIAN SDGs. Prosiding Konferensi Nasional Sosiologi (PKNS), 1(2), Article 2.
Jurdi, S., & Amiruddin, A. (t.t.). ANALISIS PERAN TRADISI LISAN DALAM PELESTARIAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL: STUDI KASUS PADA MASYARAKAT ADAT DI INDONESIA.
Kristianto, N. S. D. (2016). TRADISI DAN SASTRA LISAN SEBAGAI PEWARISAN NILAI-NILAI LUHUR MASYARAKAT BADUY (Oral Traditions and Literature as the Inheritance of Baduy’s Great Values). Salingka, 13(01), 1–15.
Rustamana, A., Zahwan, A. H., Hilmani, F., Selma, A., & Narendra, D. (2024). METODE HISTORIS SEBAGAI PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN PENELITIAN SEJARAH. Sindoro: Cendikia Pendidikan, 5(6), Article 6. https://doi.org/10.9644/sindoro.v5i6.4155
Sumarlina, E. S. N., Darsa, U. A., & Husen, I. R. (t.t.). SERPIHAN TERPENDAM KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT KANEKES BADUY.