DIBALIK DISINTEGRASI MATARAM DIBAWAH AMANGKURAT I
Main Article Content
Abstract
Susuhunan Amangkurat I merupakan penguasa pengganti atas kerajaan Mataram (1646-1677 M), berkeinginan merubah kerajaan yang mulanya berdasar pada kekuatan militer dan memiliki rencana lain berupa mensentralkan administrasi, keuangan, dan menumpas perlawanan. Ternyata usahanya tidaklah mudah, menimbulkan banyak reaksi dari para kalangan, sehingga mendorong adanya perlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya Amangkurat I dalam mencoba pembaharuan tatanan kerajaan namun berakhir dengan kegagalan karena banyaknya pemberontakan. Jenis peneitian ini adalah historis, dan sumber yang didapatkan ialah buku-buku dengan data yang valid. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi disintegrasi kerajaan Mataram akibat Amangkurat I yang terlalu berambisi ingin menguasai dan menjadi penguasa Mataram nomor satu, sehingga tanpa sadar ia telah melakukan banyak penyimpangan yang menimbulkan banyak perlawanan.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
[1] De graaf, H. J. (1987). Disintegrasi Mataram Dibawah Kekuasaan Amangkurat I. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
[2] ¬¬_____________¬. (1954). Runtuhnya Istana Mataram. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
[3] Gottschalk, Louis. (1985). Mengerti Sejarah. UI Press.
[4] Ismaun. (2005). Sejarah sebagai Ilmu. Bandung: Historia Press.
[5] Kartodirdjo, Sartono. (2014). Pengantar Sejarah Indonesia Baru:1500-1900 dari Emporium sampai Imperium. Yogyakarta: Ombak.
[6] Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.
[7] Ricklefs, M. C. (1991). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
[8] Sjamsudin. (1996). Metodologi Sejarah. Jakarta: Depdikbud.
[9] Wantala, Sri. (2015). Geger Bumi Mataram. Jakarta: Araska.