Abstract
Pengembangan teknologi dan globalisasi telah mengubah wajah
budaya regional di berbagai bagian Indonesia, termasuk di
Minangkabau. Dalam artikel ini, dinamika transformasi budaya
Minangkabau oleh institusi tradisional seperti Slough dibahas sebagai
ruang baru untuk representasi dan pemeliharaan budaya.
Menggunakan pendekatan kualitatif melalui penelitian literatur dan
pengamatan media online, artikel ini menunjukkan bagaimana
generasi muda Minangkabau memainkan peran penting dalam
kebangkitan budaya melalui media digital, mewakili tantangan yang
terkait dengan melestarikan interpretasi nilai -nilai, keaslian, dan
kebiasaan dalam konteks modern. Dengan menggunakan pendekatan
kualitatif berbasis studi pustaka dan analisis konten digital tulisan
ini mengkaji peran layar digital dalam melestarikan, menyebarkan,
sekaligus menafsir ulang nilai-nilai adat Minangkabau di tengah
tantangan modernitas, globalisasi, dan komodifikasi budaya. Hasil
kajian menunjukkan bahwa meskipun terdapat risiko pendangkalan
makna dan distorsi, ruang digital juga membuka peluang besar bagi
revitalisasi budaya jika dikelola secara reflektif dan kolaboratif
antara generasi muda, tokoh adat, dan akademisi. Selain itu artikel
ini juga juga menunjukan bagaimana generasi muda miangkabau
memainkan peran penting dalam kebangkitan budaya melalui media
digital sekaligus menghadirkan tantangan terkait pelestarian
nilai,otentisitas dan pemaknaan ulang terhadap adat dalam konteks
kontenporer.