Abstract
Penelitian ini bertujuan merekonstruksi Ulūm al-Qur’ān sebagai suatu sistem pengetahuan yang integral dan fungsional dalam kerangka epistemologi Islam. Berbeda dari pendekatan klasik yang umumnya bersifat deskriptif-teknis, studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode konseptual-epistemologis berbasis studi kepustakaan. Sumber data meliputi literatur primer klasik seperti al-Itqān fī ʿUlūm al-Qur’ān (al-Suyūṭī) dan al-Burhān fī ʿUlūm al-Qur’ān (al-Zarkashī), serta teks-teks kontemporer dari pemikir seperti Abdullah Saeed, Nasr Hamid Abu Zayd, Amina Wadud, dan Mohammed Arkoun. Melalui analisis relasional terhadap komponen-komponen Ulūm al-Qur’ān seperti asbāb al-nuzūl, nasikh-mansūkh, qirā’āt, dan muhkam-mutasyābih ditemukan bahwa struktur ilmu ini membentuk jaringan epistemik yang saling berinteraksi. Fungsi sistemik Ulūm al-Qur’ān terbukti mampu membentuk horizon makna pembaca, serta mendukung pengembangan metodologi tafsir kontekstual, tematik, dan responsif terhadap isu-isu modern. Penelitian ini berkontribusi pada penguatan fondasi teoritis tafsir modern dengan menawarkan model sistem pengetahuan Qur’ani yang bersifat integratif, dinamis, dan kompatibel dengan pendekatan interdisipliner dan teori kritis kontemporer. Temuan ini menegaskan pentingnya pembaruan epistemologis dalam studi Islam untuk menjembatani warisan klasik dengan kebutuhan intelektual umat masa kini.