SECOUND ACCOUNT INSTAGRAM SEBAGAI RUANG EKSPRESI ALTERNATIF REMAJA PADA FENOMENOLOGI KESEHATAN MENTAL DAN IDENTITAS SOSIAL DI KOTA SURABAYA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran second account Instagram sebagai ruang ekspresi alternatif bagi remaja di Kota Surabaya serta implikasinya terhadap kesehatan mental dan pembentukan identitas sosial. Alasan penelitian ini didasari oleh fenomena maraknya penggunaan akun ganda oleh remaja, yang memberikan kebebasan berekspresi namun juga memunculkan tantangan psikososial. Teori yang digunakan adalah teori dramaturgi Erving Goffman dan teori identitas sosial Tajfel & Turner, untuk menganalisis pengelolaan identitas digital dan dinamika interaksi sosial di media sosial. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian adalah remaja pengguna second account Instagram di Surabaya berusia 18–24 tahun. Informan penelitian ditentukan melalui teknik purposive sampling berdasarkan keterlibatan aktif dan pengalaman menggunakan second account. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara tematik dan fenomenologis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa second account berfungsi sebagai ruang aman bagi remaja untuk berekspresi secara autentik, mendukung proses self-healing, serta membangun komunitas sosial positif yang berkontribusi pada kesehatan mental dan identitas sosial. Namun, dualitas identitas digital juga dapat memicu konflik internal jika tidak dikelola secara bijak.