PERAN PEMUDA PANCASILA DALAM  KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT KASANG KULIMTHE ROLE OF PEMUDA PANCASILA IN THE SOCIAL LIFE OF THE KASANG KULIM COMMUNITY

Main Article Content

Esterina Sibuea
Fitria Amanda
Salma Wulansari
Kamelia Ayu Usmayanti
Fathia Azizah Sabila Rosyida
Nora Salsabilla
Wan Syahril Fahrezi

Abstract

Organisasi Masyarakat memiliki peranan dalam dinamika sosial di Indonesia, terutama dalam konteks perubahan sosial di zaman modern. Perubahan pola interaksi, tantangan globalisasi, serta meningkatnya tuntutan kohesi sosial menjadikan peran organisasi berbasis ideologi seperti Pemuda Pancasila semakin penting dalam membina masyarakat di tingkat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi Pemuda Pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat di Ranting Kasang Kulim, Kota Pekanbaru, dengan menekankan pada pola interaksi, hubungan masyarakat dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan fungsi kemasyarakatan. Pendekatan penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara mendalam sebagai alat untuk mengumpulkan data primer. Metode ini memungkinkan peneliti menggali makna pengalaman sosial secara kontekstual dari para informan yang terlibat langsung dalam dinamika organisasi dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemuda Pancasila Ranting kasang Kulim telah membangun identitas organisasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dengan susunan kepengurusan yang melibatkan 43 anggota dan 32 di antaranya aktif terlibat dalam kegiatan organisasi. Organisasi ini dipimpin oleh Riki Falepi dengan dukungan sistem penasihat yang melibatkan perangkat desa dan aparat keamanan. Hubungan sosial masyarakat dengan komunitas terwujud melalui keterlibatan langsung dalam kegiatan sosial, seperti pemakaman, pernikahan dan perayaan kegiatan keagamaan, yang menunjukkan  dedikasi terhadap pluralisme dan toleransi. Analisis dinamika interaksi sosial menunjukkan  bahwa organisasi mampu menjaga keharmonisan dengan masyarakat tanpa mengalami konflik yang berarti, berkat mekanisme penyelesaian masalah melalui musyawarah mufakat. Namun organisasi menghadapi hambatan berupa pandangan negatif yang berasal dari opini masyarakat dan kesalahpahaman tentang cara kerja organisasi. Data menunjukkan  bahwa tingkat penerimaan masyarakat mencapai 75%, sedangkan 25% sisanya, terutama pendatang baru, masih menunjukkan  sikap penolakan. Sumbangan nyata organisasi untuk kohesi sosial masyarakat terwujud melalui penyediaan layanan keamanan dan ketertiban dalam berbagai kegiatan sosial, penanganan isu lalu lintas, serta pelaksanaan program pemberdayaan bagi kelompok marginal, terutama remaja putus sekolah. Jalinan Kerja sama sinergis terbentuk dengan lembaga pemerintah, aparat keamanan, serta elemen masyarakat sipil, termasuk tokoh agama dari berbagai kelompok yang berperan aktif dalam organisasi. Strategi organisasi dalam menghadapi perubahan sosial-budaya generasi muda dilaksanakan melalui pendekatan inklusif dan adaptif, memperluas ruang partisipasi pemuda tanpa kehilangan arah ideologis organisasi. Dengan pendekatan komunikatif, partisipasi, dan kolaboratif, Pemuda Pancasila Ranting Kasang Kulim terbukti menjalankan peran sebagai agen stabilitas sosial yang efektif, sekaligus menjawab tantangan stereotip negatif melalui kontribusi nyata di lingkungan komunitas.


Kata Kunci: Pemuda Pancasila, Komunitas Sosial, Interaksi Sosial, Mayarakat Kasang Kulim


                                                                 


Abstract:


Community organizations play a vital role in shaping social dynamics in Indonesia, especially amid rapid modernization and cultural transformation. As traditional institutions experience shifts in function, organizations rooted in national ideology—such as Pemuda Pancasila—are increasingly seen as key agents in fostering grassroots cohesion and resilience. This study aims to analyze the contribution of Pemuda Pancasila to the social life of the community in Ranting Kasang Kulim, Pekanbaru City, by focusing on interaction patterns, public relations, and the challenges encountered in fulfilling its community-oriented functions.A descriptive qualitative approach was applied, using in-depth interviews to collect primary data. This method allowed the researchers to deeply explore individual and collective perceptions, experiences, and interpretations related to the organization’s social role. The findings revealed that Pemuda Pancasila Ranting Kasang Kulim has successfully built an organizational identity grounded in Pancasila values. The branch comprises 43 members, 32 of whom are actively involved in organizational activities. Led by Riki Falepi and supported by an advisory board that includes village officials and local law enforcement, the organization actively engages in community events such as funerals, weddings, and religious celebrations—reflecting strong commitment to pluralism and tolerance. Social interaction dynamics show that the organization has maintained harmonious relationships with the broader community without encountering major conflicts, thanks to its consensus-based problem-solving mechanisms. However, the organization still faces challenges in the form of lingering negative perceptions and public misunderstanding regarding its role and operations. Data indicate that 75% of the local population positively accepts the organization, while 25%, mostly newcomers, remain skeptical. The organization’s tangible contributions include providing public safety during social events, assisting with traffic control, and implementing empowerment programs for marginalized groups, especially school dropouts. It has also developed strong collaborative networks with government institutions, law enforcement, and civil society leaders, including religious figures from diverse backgrounds. To address cultural shifts among the youth, Pemuda Pancasila has adopted an inclusive and adaptive approach, opening participatory spaces without compromising its core ideological values. Through communicative, participatory, and collaborative strategies, Pemuda Pancasila Ranting Kasang Kulim has proven to be an effective grassroots agent of social stability, successfully challenging negative stereotypes through visible community engagement and service.


Keywords:  Pemuda Pancasila, Social Community, Social Interaction, Kasang Kulim Community

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

PERAN PEMUDA PANCASILA DALAM  KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT KASANG KULIMTHE ROLE OF PEMUDA PANCASILA IN THE SOCIAL LIFE OF THE KASANG KULIM COMMUNITY. (2025). Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 8(11), 41-50. https://doi.org/10.9963/fkqebw08

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.