TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN ASERTIF DALAM CERPEN NYANYIAN ARWAH DI HUTAN RIMBA KARYA SAFARDY BORA

Main Article Content

Kristina Widya Andini
Rama Arsya Atsil Buana
Jumadi Jumadi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak tutur direktif dan asertif dalam cerpen Nyanyian Arwah di Hutan Rimba karya Safardy Bora. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan, yang bertumpu pada interpretasi kritis terhadap data tekstual dalam cerpen. Fokus utama kajian ini terletak pada identifikasi serta pemaknaan ujaran tokoh-tokoh yang mencerminkan kekuasaan, perlawanan, dan identitas budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur direktif dalam cerpen tidak hanya muncul dalam bentuk perintah eksplisit, tetapi juga dalam wujud pertanyaan retoris dan kata tunggal yang sarat makna budaya. Contohnya, kalimat “Jangan sentuh dia” menggambarkan larangan langsung, sedangkan “Ngayau” mencerminkan seruan kolektif khas Dayak yang memiliki makna mendalam dan bersifat mobilisasi. Di sisi lain, tindak tutur asertif memperlihatkan bagaimana tokoh mengungkapkan keyakinannya atas suatu kebenaran dalam konteks konflik moral dan sosial. Ucapan seperti “Aku memang bukan siapa-siapa” dan “Kau tak punya hak di sini” menjadi cerminan sikap ideologis dan emosional dari masing-masing tokoh. Melalui analisis ini, terungkap bahwa tindak tutur tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai representasi kekuasaan, perjuangan identitas, serta respons terhadap ketidakadilan. Pemilihan bentuk ujaran yang sesuai konteks sosial dan budaya menjadikan cerpen ini kaya akan nilai pragmatik. Dengan demikian, kajian tindak tutur dalam karya sastra membuka ruang pemahaman lebih dalam terhadap relasi bahasa, budaya, dan konflik antar tokoh.


Kata kunci: tindak tutur, direktif, asertif.


 


Abstract


          This study aims to analyze directive and assertive speech acts in the short story Nyanyian Arwah di Hutan Rimba by Safardy Bora. The analysis was conducted using a qualitative approach with a literature study method, which is based on critical interpretation of textual data in the short story. The main focus of this study lies in the identification and interpretation of the utterances of the characters that reflect power, resistance, and cultural identity. The results of the study show that directive speech acts in the short story do not only appear in the form of explicit commands, but also in the form of rhetorical questions and single words that are full of cultural meaning. For example, the sentence "Don't touch him" describes a direct prohibition, while "Ngayau" reflects a collective call typical of Dayak which has a deep meaning and is mobilizing. On the other hand, assertive speech acts show how characters express their beliefs about a truth in the context of moral and social conflict. Statements such as "I am indeed nobody" and "You have no rights here" reflect the ideological and emotional attitudes of each character. Through this analysis, it is revealed that speech acts not only function as a means of communication, but also as a representation of power, identity struggles, and responses to injustice. The selection of forms of speech that are appropriate to the social and cultural context makes this short story rich in pragmatic values. Thus, the study of speech acts in literary works opens up a deeper understanding of the relationship between language, culture, and conflict between characters.


Keywords: speech acts, directives, assertive.

Article Details

Section

Articles

Author Biographies

Kristina Widya Andini, Universitas Lambung Mangkurat

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Rama Arsya Atsil Buana, Universitas Lambung Mangkurat

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Jumadi Jumadi, Universitas Lambung Mangkurat

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

How to Cite

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN ASERTIF DALAM CERPEN NYANYIAN ARWAH DI HUTAN RIMBA KARYA SAFARDY BORA. (2025). Argopuro: Jurnal Ilmu Bahasa, 10(1), 41-50. https://ejournal.cahayailmubangsa.institute/index.php/argopurojournal/article/view/3363

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.