MALE-DOMINATED SOCIETY IN GLASPELL’S TRIFLES
Main Article Content
Abstract
This article looks at Trifles, a one-act play written by Susan Glaspell in 1916, as a strong social critique of the male-dominated society in the early 20th century. The play uses character development, meaningful symbols, and social commentary to show gender inequality and unfair justice. By comparing the male characters who ignore “small things” with the female characters, Mrs. Hale and Mrs. Peters, who pay attention to details like a dead bird and quilt stitching, the article shows how these small clues help explain Minnie Wright’s actions. In the end, Trifles reveals how a male-centered legal system often fails to see women’s struggles, while also highlighting the power of women’s solidarity and the need for a more human and fair kind of justice. This play is still important today as an example of how gender, power, and different perspectives affect society.
Artikel ini membahas Trifles, sebuah drama satu babak yang ditulis oleh Susan Glaspell pada tahun 1916, sebagai kritik sosial yang kuat terhadap masyarakat yang didominasi oleh laki-laki pada awal abad ke-20. Drama ini menggunakan pengembangan karakter, simbol-simbol yang bermakna, dan komentar sosial untuk menunjukkan ketimpangan gender dan ketidakadilan hukum. Dengan membandingkan karakter laki-laki yang mengabaikan “hal-hal sepele” dengan karakter perempuan, yaitu Mrs. Hale dan Mrs. Peters, yang justru memperhatikan hal-hal detail seperti burung mati dan jahitan selimut, artikel ini menunjukkan bagaimana petunjuk kecil tersebut membantu menjelaskan tindakan Minnie Wright. Pada akhirnya, Trifles mengungkapkan bagaimana sistem hukum yang berpusat pada laki-laki sering gagal memahami perjuangan perempuan, sekaligus menyoroti kekuatan solidaritas perempuan dan perlunya keadilan yang lebih manusiawi dan adil. Drama ini tetap relevan hingga kini sebagai contoh bagaimana gender, kekuasaan, dan sudut pandang yang berbeda memengaruhi masyarakat.