TRADISI LEBON BANDENG DI DESA KALANGANYAR KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO (TINTINGAN FOLKLOR SETENGAH LISAN)
Main Article Content
Abstract
Tradisi Lebon Bandeng dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa juga wujud doa agar diberikan keselamatan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat desa tersebut. Fokus penelitian Tradisi Lebon Bandeng adalah bagaimana asal mula tradisi ini, tata cara pelaksanaan, perlengkapan dan maknanya, fungsi tradisi, perubahan, dan upaya pelestarian tradisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap dan menjelaskan Tradisi Lebon Bandeng yang ada di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo menggunakan pendekatan folklor semi lisan. Metode yang digunakan oleh peneliti selama penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan selama penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan teknik observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Tata cara Tradisi Lebon Bandeng terbagi menjadi tiga yaitu tata siyaga (menguras dan membersihkan tambak, menyiapkan perlengkapan), titi laksana (menebar benih atau menabur dan selamatan), titi wasana memuat seluruh hal yang harus dilakukan oleh pemilik tambak (membersihkan seluruh perlengkapan, menata sesajen, meletakkan sesajen).
Perlengkapan yang harus ada dalam Tradisi Lebon Bandeng adalah perlengkapan benih atau penebaran, perlengkapan berupa jajanan pasar dan berkat, perlengkapan sesajen atau cok bakal. Tradisi Lebon Bandeng sebagai tradisi yang memiliki berbagai fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, fungsi tersebut antara lain adalah fungsi sebagai sistem proyeksi, fungsi sebagai alat pengesahan aturan dari lembaga kebudayaan, fungsi sebagai alat pendidikan anak, fungsi sebagai alat pengawas masyarakat, fungsi ekonomi, fungsi sosial, fungsi religi, fungsi pelestarian budaya, dan fungsi pariwisata. Perubahan dalam Tradisi Lebon Bandeng adalah sebagai proses pergeseran, pengurangan, penambahan, dan perkembangan dari tata cara dan perlengkapan tradisi. Upaya pelestarian dalam Tradisi Lebon Bandeng didukung oleh seluruh aspek masyarakat mulai dari lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan, lembaga masyarakat, lembaga keagamaan, dan melalui media sosial.
Kata Kunci : Deskriptif Kualitatif, Folklor Setengah Lisan, Tradisi Lebon Bandeng.