RETORIKA POLITIK ANIS BASWEDAN DALAM PIDATO KEBANGSAAN MENJELANG PEMILU 2024
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji retorika politik yang digunakan oleh Anies Baswedan dalam pidato kebangsaannya menjelang Pemilu 2024, terutama melalui media sosial. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode analisis wacana, penelitian ini fokus pada penggunaan gaya bahasa seperti metafora, repetisi, dan analogi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pidato Anies tidak hanya menyampaikan informasi secara rasional (logos), tetapi juga menggugah emosi (pathos) dan membangun kredibilitas dirinya (ethos). Strategi ini terlihat dalam narasi kebangsaan yang kuat, penyampaian isu-isu konkret seperti mafia pupuk dan harga hasil tani, serta pemilihan diksi yang menyentuh seperti 'mencintai Indonesia tanpa syarat'. Retorika tersebut mampu membentuk persepsi publik, memperkuat citra pemimpin yang visioner dan responsif, serta meningkatkan loyalitas pemilih. Temuan ini menunjukkan bahwa dalam konteks demokrasi digital, kekuatan retorika politik sangat bergantung pada kemampuan seorang kandidat dalam mengemas pesan secara estetis, simbolik, dan komunikatif, sehingga dapat mencapai pengaruh maksimal di tengah masyarakat yang semakin kritis dan beragam.