IMPLEMENTASI DOKTRIN STATE IMMUNITY DALAM PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE ICSID: ANALISIS KOMPARATIF PENDEKATAN INTERPRETASI ‘CLEAR AND UNEQUIVOCAL WAIVER’ DI AUSTRALIA, KANADA, DAN HONG KONG
Main Article Content
Abstract
Pelaksanaan putusan arbitrase ICSID menghadapi kompleksitas hukum ketika bersinggungan dengan doktrin state immunity, khususnya dalam interpretasi konsep ‘waiver of immunity’ dan penerapan ‘control test’ terhadap state-owned enterprises. Penelitian ini menganalisis secara komparatif tiga kasus landmark: Kingdom of Spain v Infrastructure Services Luxembourg (Australia), CC Devas v Republic of India (Kanada), dan FG Hemisphere v Democratic Republic of Congo (Hong Kong). Melalui pendekatan yuridis normatif dengan studi kasus komparatif, penelitian ini menemukan bahwa meskipun ketiga yurisdiksi sama-sama mengakui prinsip restrictive immunity, terdapat variasi signifikan dalam interpretasi ‘clear and unequivocal waiver’ yang memengaruhi efektivitas pelaksanaan putusan arbitrase. Australia dan Kanada menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam menafsirkan implied waiver melalui submission to arbitration, sementara Hong Kong masih mempertahankan standar yang lebih ketat. Dalam konteks state-owned enterprises, penggunaan ‘control test’ menunjukkan perbedaan fundamental dalam menentukan extent of immunity, dengan implikasi praktis yang berbeda bagi investor internasional.