ANALISA TERKAIT PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM DOKTER FORENSIK DALAM KESALAHAN ATAU KELALAIAN PEMERIKSAAN MAYAT
- Authors
-
-
Deana Sekar Malinda
Universitas Bung Karno, JakartaAuthor -
Camelia Camelia
Universitas Bung Karno, JakartaAuthor
-
- Keywords:
- Legal Accountability, Forensic Doctor, Medical Negligence, Corpse Examination, Visum et Repertum, Pertanggungjawaban Hukum, Dokter Forensik, Kelalaian Medis, Pemeriksaan Mayat, Visum et Repertum
- Abstract
-
The examination of a deceased body by a forensic doctor, which forms the basis for issuing a visum et repertum, plays a vital role in the Indonesian criminal justice system, yet this practice is prone to errors with legal implications. This study specifically analyzes the structure of legal accountability for forensic doctors in Indonesia using a normative juridical method that includes statutory, conceptual, and case study approaches. The analysis is focused on three forms of accountability: civil, criminal, and administrative/ethical. The study results show that civil liability can arise from tort claims (Article 1365 of the Civil Code) by the aggrieved family. Meanwhile, criminal liability, despite existing for the offenses of document forgery or negligence, tends to be difficult to apply. Administrative and ethical accountability, processed through the MKDKI and MKEK, serves as the primary guard in maintaining professional standards. This study also finds significant barriers in the evidentiary process, especially due to information asymmetry and the superior medical knowledge of doctors. In conclusion, although the legal framework is available, its effectiveness is hindered by procedural and evidentiary obstacles, necessitating the strengthening of oversight and legal literacy for officials.
Pemeriksaan jenazah oleh dokter forensik, yang menjadi dasar penerbitan visum et repertum, memegang peranan vital dalam peradilan pidana Indonesia, namun praktik ini rentan terhadap kesalahan yang berimplikasi hukum. Studi ini secara khusus menganalisis struktur pertanggungjawaban hukum bagi dokter forensik di Indonesia dengan menggunakan metode yuridis normatif yang mencakup pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan studi kasus. Analisis difokuskan pada tiga bentuk pertanggungjawaban: perdata, pidana, dan administratif/etik. Hasil kajian menunjukkan bahwa tanggung jawab perdata bisa muncul dari gugatan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 KUHPerdata) oleh keluarga yang dirugikan. Sementara itu, tanggung jawab pidana, meskipun ada untuk delik pemalsuan surat atau kelalaian, cenderung sulit diterapkan. Adapun tanggung jawab administratif dan etik yang diproses melalui MKDKI dan MKEK menjadi garda terdepan dalam menjaga standar profesi. Studi ini juga menemukan adanya hambatan signifikan dalam proses pembuktian, terutama karena asimetri informasi dan superioritas pengetahuan medis dokter. Kesimpulannya, sekalipun kerangka hukumnya telah tersedia, efektivitasnya terhambat oleh kendala prosedural dan pembuktian, sehingga diperlukan penguatan pengawasan dan literasi hukum bagi aparat.
- References
-
Gagundali, D. N. (2017). Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Perkara Tindak Pidana Penganiayaan Ringan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Lex Administratum, 5(9).
Gunawan, N. E., Manuel Hutomo, C., Santoso, J., Christy Dwi Yudo, C., & Silvi Dhesinta Rini, W. (2024). Aspek Hukum Pertanggungjawaban Dokter terhadap Kematian Bayi di dalam Kandungan yang terjadi di RSUD Sidikalang. UNES Law Review, 7(1), 134-148. https://doi.org/10.31933/unesrev.v7i1.2230
Guwandi, J. (2013). Medical Malpractice dan Sengketa Medik. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hanafiah, M. J., & Amir, A. (2016). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan (5 ed.). EGC.
Indonesia. (t.t.-a). Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).
Indonesia. (t.t.-b). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Wetboek van Strafrecht).
Indonesia. (1981). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Kolib, A. (2020). Analisis Yuridis Perbandingan Risiko Medis Dengan Kelalaian Medis. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 2(2), 238–254.
Konsil Kedokteran Indonesia. (2012). Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI).
Linu, N. B. S., Maarthen, Y., & Waha, C. J. J. (2025). Kewenangan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dalam Penanganan Sengketa Medis Dokter dan Pasien. LEX PRIVATUM, 15(2).
Marzuki, P. M. (2017). Penelitian Hukum (Revisi). Kencana Prenada Media Group.
Nasution, U. P. (2020). Efektivitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Medis (Studi Lapangan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Sleman). Widya Pranata Hukum: Jurnal Kajian dan Penelitian Hukum, 2(2), 91–108.
Sari, R. K., Idham, I., & Novriwan, N. (2021). Perbandingan Kebijakan Formulasi Alasan Pengahapusan Pidana Dan Konrtibusinya Terhadap Pembaharuan Hukum Pidana Nasional. Justicia Sains: Jurnal Ilmu Hukum, 6(2), 355–371.
Simanjuntak, T. G., Harahap, L. R., & Sembiring, A. M. (2024). The Role of Visum Et Repertum in Proving Criminal Matters in Indonesia. International Journal of Law, Social Science, and Humanities, 1(2), 83–90.
Soekanto, S., & Mamudji, S. (2015). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Rajawali Pers.
Sudarmanto, S., & Arsanti, M. (2025). Problematika Pembuktian Dalam Sengketa Medis (Analisis Putusan PN Cikarang NO. 120/Pdt. G. 2019/PN Ckr). Adagium: Jurnal Ilmiah Hukum, 3(1), 76–87.
Yanita, L. (2025). Legalitas Dan Validitas Visum Et Repertum Yang Dikeluarkan Oleh Dokter Non-Forensik: Perspektif Medikolegal Dalam Pembuktian Tindak Pidana. Viva Themis: Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora, 8(2), 319–328.
- Downloads
- Published
- 2025-08-16
- Section
- Articles
How to Cite
Most read articles by the same author(s)
- Deana Sekar Malinda, STUDI KASUS FORENSIK TERKAIT PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DALAM RUMAH TANGGA (PUTUSAN NOMOR 603/Pid.Sus/2024/PN.Cibinong) , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 15 No. 8 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Deana Sekar Malinda, ANALISIS KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM DALAM PROSES PERADILAN PIDANA DI INDONESIA , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 15 No. 8 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Similar Articles
- Wei Liuhua, Trubus Rahardiansyah, Maya Indrasti Notoprayitno, ANALISIS EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERHADAP PEREDARAN BARANG KW DI E-COMMERCE INDONESIA , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 14 No. 8 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Joshua Serafim Tangka, PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR PENGADILAN DENGAN PENDEKATAN TEKNOLOGI, HUKUM, DAN SOSIAL , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 15 No. 7 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Callista Anastasia Shallom Poerba, Kayus Kayowuan Lewoleba, KEJAHATAN SEKSUAL VIRTUAL TERHADAP ANAK (Studi Kriminologi Terhadap Komunitas Grup Inses Online) , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 13 No. 12 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Gopin Pamungkas, Sela Monika, Devina Qhosani, Ema Septaria, M Ilham Adepio, PERLINDUNGAN KABEL BAWAH LAUT DI WILAYAH PERAIRAN INDONESIA BERDASARKAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL DAN KERANGKA HUKUM LAUT NASIONAL , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 12 No. 9 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Johan Amanda Maliku, Taun Taun, ANTARA HOAKS DAN UJARAN KEBENCIAN : KESENJANGAN PENEGAKAN HUKUM PIDANA DI ERA DISINFORMASI DIGITAL , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 12 No. 12 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Arjuna Rinaldi, Sudiman Sihotang, R. Djuniarsono, ANALISIS YURIDIS TERHADAP KEPEMILIKAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA TANAH DENGAN BUKTI HAK SERTIFIKAT HAK PAKAI , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 15 No. 6 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Dayinta Hutabarat, Christian Samuel Pangaribuan, REVITALISASI HUKUM ADAT MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE TERHADAP KRIMINALISASI MODERN DI INDONESIA , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 13 No. 6 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Aditya Maulana Akbar, Endeh Suhartini, Nurwati Nurwati, ANALISIS HUKUM ASESMEN TINGKAT RISIKO PENEMPATAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BOGOR (LEGAL ANALYSIS OF RISK LEVEL ASSESSMENT OF PRISONER PLACEMENT IN CLASS IIA BOGOR PENITENTIARY) , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 13 No. 3 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Isnaini Widyastuti, JURISPRUDENCE CASE STUDY THAT GRANTED IWAN RUBIANTO'S REQUEST TO CHANGE HIS GENDER STATUS , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 15 No. 9 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
- Reyka Nadina Ilham, Muhammad Farid, Fristia Berdian Tamza, TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM SKEMA PIRAMIDA DALAM DISTRIBUSI BARANG SEBAGAI TINDAK PIDANA , Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan: Vol. 13 No. 7 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
You may also start an advanced similarity search for this article.