PERAN DIPLOMASI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM PENANGANAN PENGUNGSI: STUDI KASUS BRAZIL DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Penanganan pengungsi merupakan tantangan kemanusiaan dan keamanan global yang memerlukan peran diplomasi dan kerjasama internasional yang efektif. Studi ini mengkaji peran diplomasi dan kerjasama internasional dalam penanganan pengungsi dengan fokus pada kasus Brazil yang menghadapi krisis pengungsi dari Venezuela. Pemerintah Brazil menerapkan kebijakan diplomasi terbuka dan inklusif, seperti Operation Acolhida dan Operation Controle, yang melibatkan koordinasi bilateral dengan Venezuela serta kolaborasi dengan organisasi internasional seperti UNHCR dan IOM. Kebijakan ini tidak hanya menitikberatkan pada pengamanan wilayah perbatasan dan pengelolaan arus pengungsi, tetapi juga pada inklusi sosial melalui akses universal terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan perlindungan sosial tanpa memandang status hukum pengungsi. Pendekatan pluralisme dan kerjasama multilateral menjadi kunci dalam mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang muncul akibat krisis ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 48% pengungsi memilih integrasi lokal sebagai solusi jangka panjang, menandakan keberhasilan kebijakan inklusif Brazil. Implikasi bagi Indonesia adalah pentingnya penguatan diplomasi bilateral dan multilateralisme dalam menghadapi isu pengungsi, termasuk pengembangan kebijakan yang humanis dan kerjasama dengan organisasi internasional untuk menjamin perlindungan dan integrasi sosial pengungsi di Indonesia.