Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan bahan baku pada CV. Tirta Cahya Adi dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Perusahaan ini memproduksi air aki dengan bahan baku utama berupa asam sulfat. Selama ini, perusahaan melakukan pembelian bahan baku sebanyak 8 ton dengan frekuensi 24 kali dalam setahun tanpa adanya persediaan pengaman. Kondisi tersebut mengakibatkan biaya persediaan yang tinggi dan berpotensi mengganggu kelancaran produksi. Metode EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan yang paling optimal, menghitung kebutuhan safety stock, menentukan reorder point, serta menghitung total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemesanan optimal berdasarkan metode EOQ adalah 17 ton per pemesanan dengan frekuensi 12 kali dalam setahun. Nilai safety stock yang disarankan adalah 3 ton, sedangkan reorder point sebesar 4 ton. Total biaya persediaan dengan metode EOQ sebesar Rp 12.535.000 per tahun, jauh lebih rendah dibandingkan kebijakan perusahaan sebelumnya sebesar Rp 157.200.000. Dengan demikian, penerapan metode EOQ terbukti lebih efisien karena mampu menekan biaya persediaan sebesar Rp 144.665.000 per tahun sekaligus menjaga kelancaran proses produksi.
You may also start an advanced similarity search for this article.