Perkembangan teknologi digital telah memberikan dampak signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pertanian dan hortikultura. Salah satu penerapan teknologi tersebut adalah sistem pakar, yang dirancang untuk meniru pemikiran seorang ahli dalam memberikan solusi terhadap suatu permasalahan. Pada bidang tanaman hias, sistem pakar dapat membantu mengidentifikasi jenis penyakit serta memberikan rekomendasi perawatan yang tepat. Tanaman hias, khususnya jenis Aglaonema, sering mengalami masalah penyakit yang sulit dikenali oleh para pecinta tanaman, sehingga perawatan yang diberikan kurang efektif dan berisiko memperburuk kondisi tanaman. Penelitian ini mengembangkan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit tanaman hias dengan menggunakan metode Dempster Shafer. Metode ini memungkinkan pengolahan berbagai gejala yang muncul dan mengkombinasikannya untuk menghasilkan tingkat keyakinan terhadap kemungkinan penyakit secara lebih terukur. Sistem ini dirancang untuk membantu pengguna memperoleh informasi akurat mengenai kondisi tanaman serta langkah pencegahannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas perawatan tanaman hias. Hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem berhasil memberikan diagnosis dengan tingkat keyakinan tertinggi pada penyakit Embun Tepung (P01) sebesar 67,02% berdasarkan lima gejala utama, yaitu perubahan warna daun (G02), daun keriting dan keriput (G03), pertumbuhan terhambat (G04), daun rontok (G05), dan layu (G06). Alternatif penyakit lain yang teridentifikasi adalah Hawar Daun dengan 21,67% dan Busuk Akar dengan 2,83%. Temuan ini membuktikan bahwa pemberian bobot gejala serta proses kombinasi metode Dempster Shafer mampu menghasilkan diagnosis yang akurat dan dapat diandalkan. Dengan demikian, sistem pakar yang dikembangkan dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam mendukung pengambilan keputusan perawatan tanaman hias, khususnya Aglaonema
You may also start an advanced similarity search for this article.