HARMONI DALAM PERBEDAAN: KEKAYAAN TRADISI DAN TOLERANSI SOSIAL DI DESA DARUNGAN
Main Article Content
Abstract
Desa Darungan, sebagai sebuah kesatuan masyarakat yang beragam, menyimpan kekayaan budaya dan sosial yang khas. Artikel ini memiliki tujuan untuk meneliti hubungan harmoni dan toleransi di tengah lingkungan yang beragam di Desa Darungan. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui observasi dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan berbagai bentuk perbedaan, seperti kepercayaan, suku, dan tradisi, serta cara masyarakat setempat membangun mekanisme toleransi dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal, partisipasi bersama, dan komunikasi yang jujur memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana sosial yang inklusif dan harmonis. Artikel ini menyimpulkan bahwa Desa Darungan dapat dijadikan contoh yang menarik untuk memahami bagaimana keberagaman bisa menjadi sumber kekuatan dan nilai melalui praktik toleransi yang berkelanjutan.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Bakti, A. (2007). Multikulturalisme dan Konflik. Jakarta: Kompas. (Meskipun lebih fokus pada konflik, buku ini memberikan landasan teori tentang bagaimana keberagaman bisa memicu konflik jika tidak dikelola dengan baik, yang relevan dengan pendahuluan Anda.).
Nasikun, H. (2001). Sistem Sosial Indonesia: Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: RajaGrafindo Persada. (Buku ini memberikan gambaran umum tentang sistem sosial di Indonesia yang multikultural, relevan untuk konteks keberagaman.).
Thamrin, H. (2014). Toleransi dan Integrasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Buku ini secara spesifik membahas konsep toleransi dan kaitannya dengan integrasi sosial, sangat relevan dengan tema artikel Anda.).
Wibowo, A. (2013). Sosiologi Toleransi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. (Buku ini akan memberikan kerangka sosiologis yang mendalam tentang toleransi.).
Koentjaraningrat. (2002). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. (Meskipun lebih tua, karya Koentjaraningrat adalah klasik dalam memahami budaya dan kearifan lokal di Indonesia.).
Permana, A. A. (2018). Kearifan Lokal sebagai Basis Resolusi Konflik. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 11(2), 1-15. (Artikel ini membahas bagaimana kearifan lokal dapat berfungsi sebagai dasar untuk menyelesaikan konflik, sejalan dengan temuan Anda tentang perannya dalam menjaga harmoni.).
Sudaryanto. (2015). Kearifan Lokal dan Pembentukan Karakter Bangsa. Jurnal Humaniora, 27(3), 335-345. (Meskipun lebih umum, artikel ini bisa memberikan perspektif tentang pentingnya kearifan lokal dalam membentuk nilai-nilai masyarakat.).
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications. (Ini adalah referensi standar untuk metodologi penelitian kualitatif, sangat penting untuk bagian metode penelitian Anda.).
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. (Buku ini adalah referensi klasik di Indonesia untuk metodologi penelitian kualitatif.).
Pranoto, N. (2016). Membangun Harmoni Antarumat Beragama di Desa X: Studi Kasus Toleransi dalam Keberagaman. Jurnal Kajian Sosiologi, 15(1), 45-60. (Anda bisa mencari artikel jurnal dengan studi kasus serupa di Indonesia yang membahas harmoni dan toleransi di tingkat desa atau komunitas.).
Suyanto, B. (2019). Potret Keberagaman dan Perekat Sosial di Komunitas Y. Jurnal Antropologi Indonesia, 23(2), 112-128. (Sama seperti di atas, artikel jurnal tentang potret keberagaman di komunitas lokal akan sangat relevan.).