DZIKIR SEBAGAI TEKNIK RELAKSASI: PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOGNITIF DAN SPIRITUALITAS SUFI
Main Article Content
Abstract
Krisis kesehatan mental di Indonesia yang semakin nyata, khususnya pascapandemi COVID-19, menuntut adanya solusi intervensi psikologis yang tidak hanya efektif dan terjangkau, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat. Salah satu praktik yang memiliki potensi besar namun belum banyak diteliti secara ilmiah adalah dzikir—sebuah bentuk ibadah dalam Islam yang dipercaya memberikan efek ketenangan jiwa. Kajian ini bertujuan untuk menelaah dzikir sebagai metode relaksasi melalui pendekatan psikologi kognitif dan spiritualitas sufi. Penelitian dilakukan dengan metode studi pustaka dan analisis naratif terhadap literatur ilmiah dan referensi tasawuf. Hasil analisis menunjukkan bahwa dzikir dapat meredakan kecemasan, menstabilkan emosi, dan memperkuat dimensi spiritual. Dalam kerangka teori pemrosesan kognitif, dzikir berperan dalam mengalihkan fokus dari pikiran negatif dan memperkuat kontrol atensi. Sementara itu, dalam Teori Kesejahteraan Spiritual Fisher, dzikir memperkuat relasi transendental, personal, sosial, dan ekologis, yang secara kolektif berkontribusi terhadap ketenangan batin dan pencarian makna hidup. Berdasarkan temuan tersebut, dzikir dapat diposisikan sebagai pendekatan relaksasi holistik yang mengintegrasikan dimensi spiritual tradisional dengan wawasan ilmiah kontemporer.