Perbandingan Konsep Ego dalam Tasawuf dan Psikoanalisis Sigmund Freud
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan konsep ego dalam psikoanalisis Freud dengan gagasan nafs (ego) dalam tasawuf, khususnya melalui perspektif Robert Frager. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi titik temu dan perbedaan mendasar antara kedua konsep tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu psikologi yang lebih integratif, khususnya dalam konteks kesehatan mental dan spiritualitas, yang menjadi sasaran utama penelitian. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan wawasan baru dalam memahami manusia secara holistik melalui penggabungan perspektif psikologi Barat dan spiritualitas tasawuf. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka komprehensif terhadap sumber-sumber ilmiah yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikoanalisis Freud memandang ego sebagai penyeimbang antara dorongan naluriah (id), norma moral (superego), dan realitas sosial. Sementara itu, tasawuf melihat nafs (ego) sebagai penghalang spiritual yang perlu disucikan melalui proses tazkiyah al-nafs, yang melibatkan takhalli, tahalli, dan tajalli, untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan. Penelitian ini menekankan urgensi integrasi dimensi spiritual dalam psikologi untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan spiritual di era modern.