NALAR DAN SPIRITUALITAS DI ERA DIGITAL: STUDI KRITIS PERAN TOKOH AGAMA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU

Abstract

Abstrak

          Era digital telah mentransformasi praktik keagamaan, memindahkan spiritualitas dari ruang fisik ke ruang digital yang cair dan terbuka. Perubahan ini memunculkan tantangan epistemologis baru, terutama dalam mempertahankan otoritas dan validitas ajaran keagamaan di tengah banjir informasi. Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana tokoh agama dapat mempertahankan integritas nalar dan spiritualitas ilmiah di tengah disrupsi digital yang mengaburkan batas antara popularitas dan kebenaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran tokoh agama dalam mengintegrasikan nalar dan spiritualitas melalui perspektif filsafat ilmu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan yang berpijak pada filsafat ilmu dan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap konten dakwah digital tokoh-tokoh agama. Analisis data dilakukan dengan pendekatan tematik-hermeneutik untuk mengungkap kerangka epistemologis yang dibangun dalam narasi dakwah mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh agama digital mampu membangun sintesis antara rasionalitas dan spiritualitas melalui pendekatan epistemologi integratif. Mereka berfungsi sebagai agen epistemik yang menafsirkan wahyu secara kontekstual, mendorong berpikir kritis, dan membentuk masyarakat digital yang rasional dan berakhlak. Penelitian ini menegaskan pentingnya filsafat ilmu sebagai fondasi dalam merancang model dakwah yang reflektif dan relevan di era informasi.