GAMBARAN IKLIM KERJA PANAS DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT. X KOTA BEKASI TAHUN 2025

Main Article Content

Atikah Nur Azizah
Nur Romdhona

Abstract

Iklim kerja panas merupakan salah satu faktor lingkungan fisik yang dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan pekerja, terutama dalam sektor industri manufaktur. Paparan panas yang melebihi ambang batas dapat meningkatkan risiko kelelahan, penurunan konsentrasi, hingga stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan iklim kerja panas, karakteristik individu, dan tingkat stres kerja pada pekerja bagian produksi PT Mesin Isuzu Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Sampel sebanyak 80 pekerja diambil menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner (DASS-42 untuk subskala stres) dan pengukuran langsung menggunakan alat Heat Stress Monitor. Analisis data dilakukan secara univariat menggunakan SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ISBB tertinggi tercatat sebesar 28,4°C, yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) untuk beban kerja sedang. Sebagian besar pekerja mengalami stres kerja dalam kategori parah (38,8%) dan sangat parah (26,3%). Mayoritas responden berusia di atas 35 tahun (51,3%) dan memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun (52,5%). Kondisi ini mengindikasikan adanya risiko kerja yang berkepanjangan terhadap kesehatan mental pekerja. Diperlukan intervensi berbasis lingkungan seperti penguatan ventilasi, pengaturan waktu kerja-istirahat, serta pelatihan manajemen stres untuk memelihara kesejahteraan dan keselamatan kerja secara berkelanjutan.


Hot working climate is one of the physical environmental factors that can affect workers' comfort and health, especially in the manufacturing industry sector. Exposure to heat that exceeds the threshold can increase the risk of fatigue, decreased concentration, and occupational stress. This study aims to describe the hot work climate, individual characteristics, and level of work stress in production workers of PT Isuzu Indonesia Machinery. The method used was a quantitative approach with a cross-sectional design. A sample of 80 workers was taken using purposive sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. Data were collected through questionnaires (DASS-42 for stress subscale) and direct measurement using the Heat Stress Monitor tool. Data were analyzed univariately using SPSS version 24. The results showed that the highest ISBB value was recorded at 28.4°C, which exceeded the Threshold Value (NAB) for moderate workload. Most workers experienced work stress in the severe (38.8%) and very severe (26.3%) categories. The majority of respondents were over 35 years old (51.3%) and had more than 3 years of service (52.5%). This indicates a prolonged occupational risk to workers' mental health. Environment-based interventions such as ventilation enhancement, work-rest schedules, and stress management training are needed to maintain sustainable well-being and safety.


 


 

Article Details

Section

Articles

How to Cite

GAMBARAN IKLIM KERJA PANAS DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT. X KOTA BEKASI TAHUN 2025. (2025). Medic Nutricia : Journal Ilmu Kesehatan, 16(4), 11-20. https://ejournal.cahayailmubangsa.institute/index.php/medicnutriciajournal/article/view/3933

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.