GAMBARAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO DI KOTA DAN PEDESAAN PROVINSI GORONTALO
Main Article Content
Abstract
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal, oral, maupun anal, yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau protozoa. IMS menjadi masalah kesehatan yang serius, khususnya pada remaja yang sedang mengalami masa transisi biologis dan sosial. Data Dinas Kesehatan Kota Gorontalo mencatat peningkatan signifikan kasus IMS dari 405 kasus pada tahun 2021 menjadi 891 kasus pada tahun 2023. Peningkatan serupa juga terjadi di Kabupaten Bone Bolango, dari 8 menjadi 24 kasus dalam periode yang sama. Hal ini berkaitan erat dengan perilaku seksual berisiko di kalangan remaja, seperti hubungan seksual berganti pasangan, seks sesama jenis, tidak menggunakan kondom, serta paparan konten pornografi. Perilaku ini tidak hanya ditemukan di wilayah perkotaan, tetapi juga mulai menjangkau wilayah pedesaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kejadian IMS dan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMK Negeri 1 Gorontalo (perkotaan) dan SMK Negeri 1 Suwawa (pedesaan). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif melalui kuesioner. Hasil menunjukkan 80,2% remaja perkotaan dan 74,4% pedesaan mengalami keluhan IMS. Sebanyak 66,8% remaja perkotaan dan 59,3% pedesaan tidak melakukan perilaku seksual berisiko. Namun, perilaku mesra seperti ciuman dan pelukan lebih banyak terjadi di pedesaan (29,1%) dibandingkan perkotaan (13,5%). Temuan ini menunjukkan perlunya edukasi seksual yang komprehensif di kalangan remaja.