PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP KEMAMPUAN RESUSITASI JANTUNG PARU SANTRI HUSADA DI PONDOK PESANTREN BANYUPUTIH KIDUL KABUPATEN LUMAJANG
Main Article Content
Abstract
Salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan segera adalah cardiacarrest atau henti jantung. Kondisi kegawat daruratan henti jantung dapat terjadi dimana saja dan kapan saja (Kusumawati & Jaya, 2019). Kejadian henti jantung merupakan kondisi yang sangat sering terjadi, baik pada usia tua maupun muda (Fatmawati et al., 2020). Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian ini menggunakan jenis metode pre experiment dengan pendekatan pre post test one group desain dan jenis sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah non-probability dengan teknik total sampling. Populasi pada penelitian ini melibatkan 45 santri husada yang masuk di dalam tim kesehatan di Pondok pesantren Banyuputih Kidul Kabupaten Lumajang. Sampel dari penelitian ini adalah 45 responden. Hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan resusitasi jantung paru santri husada sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi mayoritas kurang dengan frekuensi 28 (62,2%). Sedangkan setelah diberikan Pendidikan Kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi kemampuan resusitasi jantung paru santri husada sebagian besar menempati kategori cukup dengan frekuensi 38 (84,4%). Kesimpulan: Pendidikan Kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi berpengaruh terhadap kemampuan resusitasi jantung paru santri husada di pondok pesantren Banyuputih Kidul Kabupaten Lumajang dengan analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan hasil yang signifikan (p-value = 0,000). Saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar peneliti selanjutnya dapat memperluas serta mengembangkan ilmu dan wawasannya