Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

REVIEW ARTIKEL: SOFT CANDY DARI BAHAN AKTIF OLEORESINTEMULAWAK (Curcuma xanthorhiza Roxb.)

Abstract

Artikel ini mereview penelitian tentang formulasi permen lunak (soft candy) yang menggunakan oleoresin temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.) sebagai bahan aktif. Penelitian bertujuan menentukan formula terbaik dengan menilai parameter kimia (kadar air, kadar abu), sifat toksisitas, serta penerimaan konsumen melalui uji organoleptik. Hasil menunjukkan rendemen oleoresin sebesar 11,12% dengan kandungan kurkumin 9,55% dan xanthorrhizol 26,83%. Kadar air permen lunak berkisar 11,89–14,52% dan kadar abu 1,51–1,74%. Uji toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan nilai LC₅₀ >1000 ppm sehingga produk tidak bersifat toksik. Berdasarkan uji organoleptik, formula yang paling disukai konsumen adalah A1B2 (sorbitol 75%, oleoresin 0,25%). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa permen lunak dengan bahan aktif temulawak berpotensi sebagai produk pangan fungsional, meskipun efek bioaktifnya berkurang karena konsentrasi oleoresin yang rendah.

Keywords

permen lunak, oleoresin temulawak, uji organoleptic

pdf

References

  1. Afifah, Evi dan Tim Lentera. 2003. Khasiat dan Manfaat Temulawak; Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Agro media. Jakarta
  2. Mahendra, B. 2005. 13 Jenis Tanaman obat Ampuh. Penebar Swadaya. Jakarta.
  3. Meyer B.N., et.el. 1982. Brine Shrime: A Convenient General Bioassay for Active Plant Constituent. Planta Medica.
  4. Moestafa. 1981. Aspek Teknis Pengolahan Rempah-rempah Menjadi Oleoresin dan Minyak Rempah-rempah. Balai Besar Hasil Pertanian, Bogor.
  5. Purnomowati, Sri. 2008. Khasiat Temulawak: Tinjauan literatur tahun 1980 -1997. http://www.indofarma.co.id/index.php?option=co m_content&task=view&id=21&Itemid=125. (31 Agustus 2008).
  6. Ria, Evelina Bunga. 1989. Pengaruh Jumlah Pelarut, Lama Ekstraksi, dan Ukuran Bahan Terhadap Rendemen dan Mutu Oleoresin Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Skripsi. IPB, Bogor.
  7. Somaatmadja, D. 1981. Prospek Pengembangan Industri Oleoresin di Indonesia. Komunikasi no. 201. Balai Besar Industri Hasil Pertanian, Bogor.
  8. Suprianto. 2007. Parameter Mutu Permen Kunyah. Indonesia. Food Review,Vol.II.No.2. Winarno F.G, Srikandi Fardiaz dan Dedi Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta. Gramedia.
  9. Yusro, Achmad H. 2004. Pengaruh Waktu, Suhu, dan Nisbah Bahan Baku-Pelarut Pada Ekstrakksi Kurkumin Dari Temulawak dengan Pelarut Etanol. Skripsi. IPB, Bogor.

Similar Articles

11-20 of 132

You may also start an advanced similarity search for this article.