FENOMENA GLOBAL PENURUNAN ANGKA KELAHIRAN: PENYEBAB, DAMPAK, DAN ANTISIPASI KEBIJAKAN DI INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Fenomena penurunan angka kelahiran secara global telah menjadi isu demografis yang mendesak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tren ini dari pengaruh faktor yaitu perubahan sosial, ekonomi, budaya, serta peningkatan akses terhadap pembelajaran dan pelayanan kesehatan reproduksi. Penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi penyebab utama penurunan angka kelahiran, menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan demografis yang ditimbulkan, serta mengevaluasi efektivitas kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif melalui studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa Indonesia mengalami penurunan angka fertilitas dari 2,6 menjadi 2,18 dalam satu dekade terakhir, dengan dampak signifikan terhadap struktur usia penduduk, sistem jaminan sosial, dan dinamika ekonomi jangka panjang. Meskipun program keluarga berencana terbukti efektif menurunkan angka kelahiran, tantangan seperti stagnasi program, urbanisasi, dan perubahan nilai budaya membutuhkan penyesuaian kebijakan yang lebih adaptif. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kebijakan pro-natalitas yang terintegrasi dengan insentif sosial-ekonomi, peningkatan literasi kesehatan reproduksi, serta sinergi lintas sektor dalam pembangunan berkelanjutan yang responsif terhadap dinamika kependudukan.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Statistik Indonesia 2023. Jakarta: BPS.
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Indonesia 2020. BPS RI.
Becker, G. S. (1960). An economic analysis of fertility. In Demographic and economic change in developed countries (pp. 209–240). Princeton University Press.
Becker, G. S. (1991). A treatise on the family. Harvard University Press.
Bongaarts, J. (2017). The effect of population policies on fertility. Population and Development Review, 43(S1), 83–106. https://doi.org/10.1111/padr.12089
Cleland, J., & Wilson, C. (1987). Demand theories of the fertility transition: An iconoclastic view.Population Studies, 41(1), 5–30. https://doi.org/10.1080/0032472031000149536
Economica.id. (2024). "Tantangan dan Solusi Fenomena Penurunan Fertilitas di Indonesia." Diakses dari economica.id.
Laporan Program Keluarga Berencana Nasional. (2023). Jakarta: BKKBN.
Lesthaeghe, R. (1983). A century of demographic and cultural change in Western Europe: An exploration of underlying dimensions. Population and Development Review, 9(3), 411–435. https://doi.org/10.2307/1972149
Notestein, F. W. (1945). Population—the long view. In Food for the world (pp. 36–57). University of Chicago Press.
Nugroho, Y., & Hartono, S. (2019). Pendidikan perempuan dan penurunan angka kelahiran di Indonesia. Jurnal Demografi Indonesia, 13(2), 45-60.
Prasetyo, E., Rahmawati, F., & Santoso, P. (2020). Pengaruh akses layanan kesehatan reproduksi terhadap angka kelahiran di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 15(1), 12-25.
Sari, D. P., & Wulandari, R. (2021). Perubahan nilai sosial dan budaya keluarga kecil pada generasi muda di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 18(1), 77-91.
United Nations. (2019). World population prospects 2019. Department of Economic and Social Affairs, Population Division. https://population.un.org/wpp/
Wang, Xueqing. (2024). "Prediksi Populasi Tiongkok dan Implikasinya terhadap Perekonomian Nasional." Jurnal Multikultura, 3(3), 467-491.
World Health Organization. (2021). Reproductive health indicators: Guidelines for their generation, interpretation and analysis for global monitoring. WHO Press.
Wu, Su, dan Li. (2023). "Dampak Penurunan Angka Kelahiran terhadap Struktur Keluarga dan Ekonomi di Tiongkok." Jurnal Multikultura, 3(3), 467-491.