DAMPAK KENAIKAN UPAH MINIMUM TERHADAP DINAMIKA PASAR TENAGA KERJA: ANALISIS PERMINTAAN TENAGA KERJA DAN KASUS PERSELISIHAN INDUSTRIAL
Published 2025-06-19
Keywords
- Minimum wage, Unemployment rate, Industrial Disputes, Labor market,
- Upah minimum, Tingkat pengangguran terbuka, Perselisihan Industrial, Pasar tenaga kerja.
How to Cite
Abstract
This study examines the impact of real Provincial Minimum Wage (UMP) increases on labor market dynamics, specifically on the Open Unemployment Rate (TPT) and the incidence of industrial disputes in Indonesia. Quantitative analysis results show that increases in real UMP have a positive and statistically significant impact on TPT, indicating a trade-off between minimum wage increases and employment opportunities. Conversely, real Regional Gross Domestic Product (PDRB) growth is significantly negatively correlated with TPT, confirming the vital role of macroeconomic health in labor absorption. These findings highlight a classic dilemma in minimum wage setting, where efforts to improve worker welfare can have implications for job availability.
Penelitian ini menguji dampak kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) riil terhadap dinamika pasar tenaga kerja, khususnya pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan insiden perselisihan industrial di Indonesia. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa kenaikan UMP riil memiliki dampak positif dan signifikan secara statistik terhadap TPT, mengindikasikan adanya trade-off antara peningkatan upah minimum dan kesempatan kerja. Sebaliknya, pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil secara signifikan berkorelasi negatif dengan TPT, menegaskan peran penting kesehatan ekonomi makro dalam penyerapan tenaga kerja. Temuan ini menyoroti dilema klasik dalam penetapan upah minimum, di mana upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dapat berdampak pada ketersediaan lapangan kerja.
References
- [1] Beaudry, P., Green, D. A., & Sand, B. M. (2018). In search of labor demand. American Economic Review, 108(9), 2714-2757.
- [2] Beaudry, P., Green, D. A., & Sand, B. M. (2018). In search of labor demand. American Economic Review, 108(9), 2714-2757.
- [3] Kirti, H. N. (2018). Mendapat Bayaran Dibawah ketentuan upah minimum regional (UMR). Notarius, 11(1), 68-84.
- [4] O. Hekman, “Humility in organizations: a bibliometric study,” Cad. EBAPE.BR, vol. 20, no. 5, pp. 653–674, 2012, doi: 10.1590/1679-395120210130x.
- [5] Elistia, “Profesionalisme, Kreatifitas, dan Inovasi,” pp. 1–16, 1987, [Online]. Available: https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F356116%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2F13_Modul Onlilne ke-13%3B Profesionalisme%2C Kreatifitas dan Inovasi.pdf
- [6] R. Hall, “Hubungan Profesionalisme Dengan Konsekuensinya: Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja, Dan Keinginan Berpindah,” J. Bisnis dan Akunt., vol. 5, no. 1, pp. 92–104, 1968, [Online]. Available: http://jurnaltsm.id/index.php/JBA/article/view/391
- [7] Kuncoro, H. (2002). Upah sistem bagi hasil dan penyerapan tenaga kerja. Economic Journal of Emerging Markets, 7(1).
- [8] Sulistiawati, R. (2013). Pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi di Indonesia.
- [9] R. J. Rumimpunu, V. P. K. Lengkong, and J. L. Sepang, “penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh profesionalisme, kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulut.,” Pengaruh Prof. 3358 J. EMBA, vol. 6, no. 4, pp. 3358–3367, 2018.
- [10] Sulaeman, A. (2014). Pengaruh upah dan pengalaman kerja terhadap produktivitas karyawan kerajinan ukiran Kabupaten Subang. Trikonomika, 13(1), 91-100.