Vol. 20 No. 4 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Articles

DETERMINAN PENAWARAN TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL DI PONDOK LABU

Dewanda Abyantara Kurnia Putra
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Airlangga Surya Kusuma
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Arya Pebriana
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Saflin Juandito Kurniawan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Muhammad Arfan Muzzaki
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Rheza Reyhan Narawangsa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Arya Prasetya Salam
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Published 2025-06-24

Keywords

  • Penawaran Tenaga Kerja, Jam Kerja, Modal, Tingkat Pendidikan, Sektor Informal

How to Cite

DETERMINAN PENAWARAN TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL DI PONDOK LABU. (2025). Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 20(4), 11-20. https://doi.org/10.2324/y24f3a38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan penawaran tenaga kerja pada sektor informal, khususnya pada subsektor pedagang kaki lima di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Variabel-variabel yang diteliti meliputi jam kerja, modal, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan jenis kelamin. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan dan jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap penawaran tenaga kerja, sementara variabel jam kerja, modal, dan jumlah tanggungan keluarga tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor individu seperti pendidikan dan jenis kelamin lebih menentukan dalam keputusan seseorang untuk menawarkan tenaga kerja di sektor informal dibandingkan faktor ekonomi maupun demografis lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perumusan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih responsif terhadap karakteristik sektor informal.

References

  1. [1] Ashary, U. I., Tajibu, M. J., & Mustari, B. (2024). Tinjauan Penawaran Tenaga Kerja Sektor Informal di Kepulauan Tertinggal. Jurnal Ekonomika dan Dinamika Sosial, 3(2).
  2. [2] Badan Pusat Statistik. (2023). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2023. https://www.bps.go.id
  3. [3] Comola, M., & de Mello, L. (2011). How does decentralized minimum wage setting affect employment and informality? The case of Indonesia. ERN: Other Macroeconomics: Employment. https://doi.org/10.1111/j.1475-4991.2011.00451.x
  4. [4] Daniar Paramita, R. W., Rizal, N., & Sulistyan, R. B. (2021). METODE PENELITIAN KUANTITATIF (3rd ed.). Widya Gama.
  5. [5] Hutajulu, D. M., Sugiharti, R. R., Panjawa, J. L., Prakoso, J. A., & Laut, L. T. (2021). Determinants of Informal Labor Income: Does Demographic Matters? Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. http://dx.doi.org/10.17977/um002v13i22021p112
  6. [6] Oktavianty, I., & Juardi, M. (2021). Determinan Penawaran Tenaga Kerja Sektor Informal di Kabupaten Gowa. Bulletin of Economic Studies (BEST), 1(3).https://doi.org/%2010.24252/best.v1i2.24150
  7. [7] Sari, B. M., & Sugiarto, S. (2024). Income Distribution of Informal Sector Labor in Indonesia 2022. Journal of Indonesian Applied Economics. https://doi.org/10.21776/ub.jiae.2024.012.01.1
  8. [8] Setyanti, A. (2020). Informality and the Education Factor in Indonesian Labor. Journal of Indonesian Applied Economics, 8(2), 71–80. https://doi.org/10.21776/ub.jiae.2020.008.02.7
  9. [9] Susanto, P. C., Arini, D. U., & Soehaditama, J. P. (2024). Konsep Penelitian Kuantitatif: Populasi, Sampel, dan Analisis Data (Sebuah Tinjauan Pustaka). Jurnal Ilmu Multidisiplin. https://doi.org/10.38035/jim.v3i1