EVOLVING SOCIAL NORMS AND EXPECTATIONS: SOCIAL JUSTICE AND ACTIVISM

Abstract

The development of social norms affects the work environment, including management-employee relations. The case of PT AICE, which was criticized for alleged exploitation of female workers, sparked strikes and boycotts, demonstrating the impact of social injustice. This research uses theories such as the Norm Life Cycle and the Triple Bottom Line to analyze the influence of social norms on corporate policies. As a result, companies that ignore social norms risk damaging their image and business sustainability. Therefore, companies must balance profit with employee welfare, CSR and regulatory compliance. Dynamic changes in social norms, driven by technology and public awareness, are both a challenge and an opportunity for companies to adapt. Worker activism and social movements are also pushing for fairer and more sustainable policies.

Perkembangan norma sosial memengaruhi lingkungan kerja, termasuk hubungan manajemen-karyawan. Kasus PT AICE yang dikritik karena dugaan eksploitasi pekerja perempuan memicu mogok dan boikot, menunjukkan dampak ketidakadilan sosial. Penelitian ini menggunakan teori seperti Siklus Hidup Norma dan Triple Bottom Line untuk menganalisis pengaruh norma sosial pada kebijakan perusahaan. Hasilnya, perusahaan yang mengabaikan norma sosial berisiko merusak citra dan keberlanjutan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan harus menyeimbangkan profit dengan kesejahteraan karyawan, CSR, dan kepatuhan regulasi. Perubahan norma sosial yang dinamis, didorong teknologi dan kesadaran masyarakat, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk beradaptasi. Aktivisme pekerja dan gerakan sosial turut mendorong kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan.