Published 2025-06-29
Keywords
- UMKM, laporan keuangan, likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, Darboy Laundry,
- MSMEs, financial statements, liquidity, solvency, profitability, Darboy Laundry
How to Cite
Abstract
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan strategis pada perekonomian Indonesia, termasuk di sektor jasa laundry yang mengalami pertumbuhan pesat seiring perubahan gaya hidup masyarakat urban. Pengkajian ini guna menelaah kinerja keuangan UMKM Darboy Laundry di Bojong-Rawalumbu, Kota Bekasi melalui rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Metode pengkajian yang dipakai yakni deskriptif kuantitatif dengan data laporan keuangan periode Februari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Darboy Laundry memiliki kondisi keuangan yang sangat aman dan stabil. Rasio likuiditas dengan current ratio sebesar 8,79 dan quick ratio sebesar 6,54 menunjukkan kemampuan sangat tinggi saat mencukupi tangggungjawab jangka pendek. Rasio solvabilitas dengan debt to asset ratio sekitar 1,26% dan debt to equity ratio sebesar 1,26% mencerminkan struktur modal yang sangat bergantung pada ekuitas dan minim penggunaan utang. Namun, rasio rentabilitas menunjukkan laba bersih yang relatif rendah, dengan return on assets sebesar 2,27% juga return on equity sebesar 2,30%. Hasil ini merekomendasikan optimalisasi penggunaan aset dan modal untuk meningkatkan profitabilitas di masa mendatang.
Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a strategic role in Indonesia's economy, including in the laundry service sector, which has experienced rapid growth in line with changes in urban lifestyles. This study aims to analyze the financial performance of Darboy Laundry MSME in Bojong-Rawalumbu, Bekasi City, through liquidity, solvency, and profitability ratios. The research method used is descriptive quantitative, utilizing financial report data for the period of February 2025. The results show that Darboy Laundry has a very safe and stable financial condition. The liquidity ratios, with a current ratio of 8·79 and a quick ratio of 6·54, indicate a very high ability to meet short-term obligations. The solvency ratios, with a debt to asset ratio of 1·26% and a debt to equity ratio of 1·26%, reflect a capital structure that relies heavily on equity and minimal use of debt. However, the profitability ratios indicate relatively low net income, with a return on assets of 2·27% and a return on equity of 2·30%. These results suggest the need for optimization in the use of assets and capital to improve profitability in the future.
References
- Fitriana, A. (2024). Buku Ajar Analisis Laporan Keuangan. In Akademi Keuangan & Perbankan Riau (AKBAR) Pekanbaru (Issue July).
- Ii, B. A. B., Rentabilitas, A. R., & Rentabilitas, D. R. (n.d.). Hendra S. Raharjaputra, Manajemen Keuangan dan Akuntansi , (Jakarta: Selemba Empat,2011), hlm 206. 1.
- Kadin. (2024). Data Dan Statistik UMKM Indonesia. Kadin. https://kadin.id/data-dan-statistik/umkm-indonesia
- Putri, A., Akam, M. A., & Leon, F. M. (2024). Does Concentrated Ownership, Cash Holding, Share Price and Liquidity Affect Company Performance? Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 26(1), 45–54. https://doi.org/10.34208/jba.v26i1.2202
- Raharjo, B., Kom, S., & Kom, M. (2022). L poran A Keuangan nalisa.
- Rochmadi, I., & Rohmah, S. (2019). Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan). Riset Ekonomi Pembangunan, 4(2), 161–173. http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP