LEGENDA DEWI KILISUCI SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA PESTA GALA
Main Article Content
Abstract
Dalam dunia mode, busana pesta gala dikenal sebagai busana yang menghadirkan kesan sensasional dengan tampilan yang spesial. Busana ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, melainkan juga sebagai bentuk ekspresi kreativitas desainer dalam dunia mode. Hal ini terbukti dari berbagai karya desainer ternama yang menampilkan gaun gala dalam ajang pagelaran bergengsi sebagai sarana eksplorasi desain. Salah satu inspirasi yang potensial untuk diwujudkan dalam busana pesta gala adalah legenda Dewi Kilisuci, sebuah cerita rakyat dari Kota Kediri yang sarat akan makna spiritualitas, keberanian, kesucian, dan keteguhan hati. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan ide dan konsep penciptaan busana pesta gala dengan inspirasi legenda Dewi Kilisuci; (2) mendeskripsikan proses pembuatan busana pesta gala dengan inspirasi legenda Dewi Kilisuci; (3) mendeskripsikan hasil jadi busana pesta gala dengan inspirasi legenda Dewi Kilisuci; dan (4) mendeskripsikan penyajian busana pesta gala dengan inspirasi legenda Dewi Kilisuci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah practice-led research yang terdiri dari empat tahap, yaitu pra-perancangan, perancangan, perwujudan, dan penyajian karya. Tahap pra-perancangan diwujudkan dalam bentuk moodboard dan pengembangan konsep visual. Tahap perancangan mencakup desain alternatif, pewarnaan, dan pembuatan prototype melalui proses fitting. Tahap perwujudan meliputi pembuatan busana dengan ukuran dan bahan yang sesuai, sedangkan tahap akhir yaitu penyajian, dilakukan melalui apresiasi karya dalam grand jury dan showtime. Hasil dari penelitian penciptaan ini adalah sebagai berikut : (1) Ide penciptaan busana terinspirasi dari legenda Dewi Kilisuci yang mengandung makna spiritualitas, keteguhan, dan keberanian, diwujudkan melalui motif lidah api dan manipulating fabric. (2.) Proses pembuatan meliputi penyusunan moodboard, pengembangan desain, pembuatan prototype, dan realisasi busana dengan teknik semi tailoring dan hias kain lekapan. (3) Tiga karya tercipta: “Sang Putri” dinilai kurang memiliki fokus pada desain, “Sang Kilisuci” disarankan mengganti balen kain dengan besi, dan “Sang Moksa” mendapat penilaian baik. (4) Karya ditampilkan dalam grand jury pada 17 Mei 2025 dan fashion show “Mahatrakala” pada 14 Juni 2025, serta dipromosikan melalui brand Askaramoksa secara daring.
Kata Kunci : busana gala, legenda, budaya lokal, desain, Dewi Kilisuci