INTERNALISASI NILAI EMPATI DAN PENGUATAN KOLABORASI ANTARPESERTA DIDIK DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN INKLUSIF
Main Article Content
Abstract
Pendidikan inklusif bukan hanya persoalan akses, tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan yang harus diinternalisasikan dalam kehidupan peserta didik. Nilai empati dan kolaborasi menjadi dua dimensi penting dalam membentuk lingkungan belajar yang ramah, adil, dan inklusif bagi semua siswa, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana nilai empati dapat diinternalisasikan dalam diri peserta didik serta bagaimana penguatan kolaborasi antar peserta didik dapat ditumbuhkan dalam konteks pendidikan inklusif. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dari berbagai jurnal dan peraturan perundang-undangan terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa empati dapat dikembangkan melalui pendekatan kurikulum yang berpusat pada nilai, pembelajaran kooperatif, dan lingkungan sekolah yang suportif. Kolaborasi antarpeserta didik juga dapat dikuatkan melalui kerja tim, bimbingan guru, serta keterlibatan orang tua dan komunitas. Pendidikan inklusif yang efektif memerlukan integrasi strategi pedagogis, peran aktif guru, serta dukungan lintas sektor untuk menciptakan ruang belajar yang benar-benar inklusif dan manusia.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.